Djadjang Nurdjaman Siap Arungi Liga 1 Bersama Tira Persikabo

Pelatih PSMS Medan, Djadjang Nurdjaman
Sumber :
  • VIVA/Purna Karyanto

VIVA – Tira Persikabo resmi menunjuk Djadjang Nurdjaman sebagai pelatih untuk mengarungi Liga 1 2022/2023, Sabtu 30 April 2022. Dia diharap bisa membawa tim kebanggaan masyarakat Bogor menjadi lebih baik lagi.

Persikabo 1973 Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi dari Liga 1 Musim Ini

Bagi Djadjang, menerima tawaran Tira Persikabo menjadi tantangan tersendiri. Dia harus bisa membawa tim ke level yang lebih tinggi dari sebelumnya.

"Alhamdulillah saya mendapat kepercayaan melatih Persikabo. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya, bagaimana caranya membawa Persikabo lebih baik lagi," kata Djadjang.

Hasil Liga 1: Persib Ditahan Imbang Bhayangkara FC, 5 Gol Striker Persik

Pada Liga 1 musim lalu, Tira Persikabo sempat terancam degradasi. Namun pada akhirnya mereka bisa lolos dan finis pada urutan ke-10 klasemen.

Inilah yang harus menjadi catatan bagi Djadjang. Namun baginya, yang terpenting untuk bisa meningkatkan capaian adalah kerja sama.

Dihantui Degradasi, Bhayangkara FC Tolak Menyerah Lawan Persib Bandung

"Kerja sama tim merupakan hal yang penting agar kita bisa mencapai apa yang kita targetkan, yaitu lebih baik untuk musim depan," tuturnya.

Pria yang akrab disapa Djanur itu juga berharap bisa mendapat dukungan dari para suporter Tira Persikabo. Bagaimana pun, dukungan itu akan menambah motivasi tim.

"Doa dan dukungan saya perlukan bukan hanya dari lingkungan tim dan keluarga, tapi tentunya suporter Persikabo dan masyarakat Bogor," imbuh Djadjang.

Djanur menjadi salah satu pelatih ternama di sepakbola Indonesia sejak berhasil membawa Persib Bandung menjuarai Liga Super Indonesia (ISL) 2014. Selang setahun kemudian, raihan trofi Piala Presiden juga didapat.

Pada 2017, Djadjang memilih untuk mengundurkan diri. Kemudian dia bergabung dengan PSMS Medan yang bermain di Liga 2.

Prestasi Djadjang bertambah di sana. Menjadi runner up Liga 2 2017, PSMS Medan berhasil promosi ke Liga 1.

Petualangan Djadjang setelah itu berlanjut. Dia sempat menukangi Persebaya Surabaya, dan terakhir Barito Putera.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya