Membenahi Sengkarut Sepakbola Jakarta Mulai dari Asprov PSSI DKI

Syahrial MM, Calon Ketua Asprov PSSI DKI
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Sepakbola Jakarta sedang tidak baik-baik saja. Salah satu indikasinya, tim sepakbola putra DKI Jakarta gagal lolos ke PON 2020 Papua.

Selain Perpanjangan Kontrak, Erick Thohir Ungkap Perbincangan dengan Shin Tae-yong di Qatar

Kemudian, organisasinya juga tidak karuan. Kepengurusan Asprov PSSI DKI di bawah Uden Wijaya Kusuma sebenarnya telah habis per Februari 2022. 

Asrov PSSI DKI di bawah Uden juga tak bisa memberikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ). Anehnya, PSSI tetap memberi perpanjangan masa kepengurusan selama 12 pekan melalui surat No: 909/UDN/576/III-2022. 

PSSI Buka Suara soal Nilai Kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia hingga 2027

Selain itu, tugas Uden dkk yang hanya menggelar KLB gagal juga. Kini, kewenangan Asprov PSSI DKI pun diambil alih PLT, kabarnya dijabat Haruna Sumitro, salah satu Exco PSSI Pusat. Hingga 10 Juni 2022

Meski demikian, gelagat digelarnya KLB masih gelap. Padahal, Komite Pemilihan (KP) sudah melaporkan hasil dari verifikasi calon ketua dan wakil ketua beserta Exco yang mendaftar sesuai amanat Kongres Biasa pada 29 Mei 2022. 

Kata PSSI Usai Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong

Hingga tanggal penutupan, hanya ada 1 calon ketua, yakni Syahrial MM, anggota DPRD DKI. Dia didaftarkan 19 dari 30 pemilik suara di Asprov DKI lewat formulir A1 (suara mayoritas).

Syahrial MM mendesak PSSI pusat agar KLB Asprov PSSI DKI segera dilaksanakan. Dia khawatir jika tidak, DKI tidak bisa menggelar Liga 3.

"Kami bersurat sudah, sebab kalau tidak segera diselenggarakan pemilihan ini, tidak ada kongres, tidak ada pengurus, kami tidak bisa daftar ke liga 3 pada Juli. Kalau tidak, kita tidak bisa ikut," kata Syahrial.

Syahrial mengatakan, untuk membenahi sengkarut sepakbola Jakarta saat ini yang terpenting adalah SDM dan organisainya. Bagaimana program bisa jalan, jika yang menjalankannya tidak memiliki kemampuan dalam berorganisasi.

"Tentunya pertama kami benahi SDM. Kemudian organisasi, terus uangnya dari mana terus lapangannya di mana. Nah itu dibenahi dulu, baru kami buat programnya," kata Syahrial.

"Kalau kami bikin program, tapi aspek yang tadi saya sebutkan tidak ada, buat apa. Jadi saya harus mengerahkan segala sumber daya segala relasi saya, apapun kami kerjakan. Tanpa itu, mustahil sepakbola DKI bisa lebih bagus," jelasnya.


Setelah itu, Syahrial ingin kompetisi harus dibenahi. Dia juga menyinggung soal kegagalan Jakarta tampil di PON Papua dan baginya pemilihan pemain pada event selanjutnya harus secara benar.

"Kompetisi harus dibenahi. Kalau bisa setiap minggu harus ada pertandingan sepakbola. Kami harus mencari bibit-bibit yang bagus, jangan cuma untuk ikut PON hanya ditunjuk beberapa orang tertentu saja. Salah satu klub banyak memasukkan pemain, padahal kualitas bisa saja lebih bagus yang lain," Syahrial menjelaskan.

"Program juga harus bagus. Jangan nanti punya duit, tapi program tidak jelas. Tidak boleh ada kepentingan pribadi," tegasnya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya