Reaksi Mengejutkan Ronaldinho Ditawari jadi Pelatih di Indonesia

Ronaldinho tiba di Indonesia.
Sumber :
  • Instagram/@rans.nusantara

VIVA Bola – Ronaldinho baru saja tampil bersama Rans Nusantara FC untuk menjalani laga eksibisi bertajuk Trofeo Ronaldinho. Turnamen ini digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu 26 Juni 2022.

Malut United Promosi ke Liga 1, Tuah Rifal Lastori Berlanjut

Selain Rans, turnamen ini melibatkan Arema FC dan Persik Kediri. Tim berjuluk Macan Putih itu keluar sebagai juara berkat raihan dua kemenangan melalui adu penalti lantaran seluruh laga berakhir imbang tanpa gol di waktu normal selama 30 menit.

Masing-masing 4-2 atas Rans dan 5-4 dari Arema. Rans sendiri menempati posisi ketiga setelah kalah 2-4 dari Arema di laga terakhir, juga melalui babak tos-tosan.

Hujan Deras dan Hujan 7 Gol di Stadion Brawijaya! Persik Kediri Benamkan RANS Nusantara FC

Ronaldinho meladeni permintaan foto

Photo :
  • Tangkapan layar

Sayangnya, dari dua laga yang dijalani Rans, peraih Ballon d'Or 2005 itu hanya tampil di satu laga saja saat meladeni Persik. Namun, dia tampil penuh selama 30 menit kendati tak mengambil tugas sebagai algojo penalti.

Hamka Hamzah Ingin Jadi Pemain Lagi, Janji Lakukan Ini demi Klub Raffi Ahmad

Meski begitu, Ronaldinho tetap hadir di stadion hingga acara selesai. Dia bahkan menjadi sosok yang menyerahkan trofi juara kepada Persik.

Di sela-sela acara, pria asal Brasil itu sempat meladeni interview singkat. Di momen itu, dia ditanyakan mengenai peluang menjadi pelatih.

Lebih spesifik lagi, Ronaldinho ditanya perihal berkarier sebagai pelatih di Indonesia. Dan dia memberikan jawaban yang cukup mengejutkan.

Ronaldinho saat memeriahkan acara peluncuran jersey RANS Nusantara

Photo :
  • YouTube/Rans Entertainment

"Mungkin di masa depan, tapi kita tak tahu," jawabnya sembari tertawa.

Sebagai informasi, hingga saat ini Ronaldinho belum memiliki lisensi pelatih di segala level. Bahkan, dia juga sempat menyatakan bahwa tak akan mungkin beralih pekerjaan menjadi pelatih.

Pasalnya, dia tak bisa menahan stres yang cukup tinggi. Dan menurutnya, menjadi juru taktik merupakan pekerjaan dengan tingkat stres yang tinggi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya