Kalah dari PSMS Medan, Pelatih Sriwijaya FC Soroti Kepemimpinan Wasit

Pelatih Sriwijaya FC, Liestiadi.
Sumber :
  • VIVA/B.S. Putra

VIVA Bola – Kalah dari PSMS Medan dengan skor 2-1, dalam laga tandang di Stadion Teladan, Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu sore, 18 September 2022, pelatih Sriwijaya FC, Liestiadi, soroti kepemimpinan wasit dalam pertandingan tersebut.

Bhayangkara FC Resmi Terdegradasi ke Liga 2

Babak pertama dimulai anak asuh dari I Putu Gede bermain terbuka dan terus menyerang pertahanan Sriwijaya FC. Alhasil, menit ke-27 gol pertama PSMS Medan, pemain penyerang sayap, Sandeni Sidabutar.

Partai panas Liga 2 2022 antara PSMS Medan vs Sriwijaya FC ini, dipimpin wasit, Andri Novendra. Liestiadi mengkritik sang wasit karena memberikan kesempatan bagi skuad Ayam Kinantan untuk mengeksekusi bola di titik penalti.

Kisah Andik Vermansah, Sempat Jadi Rebutan Klub Top Dunia Kini Terseok-seok di Liga 2

Pelatih Sriwijaya FC, Liestiadi.

Photo :
  • VIVA/B.S. Putra

Kembali lagi, PSMS Medan mencetak gol kedua melalui titik putih lewat tendangan keras Didik Ariyanto menit ke-47. Liestiadi menilai, pelanggaran itu berada di luar kotak penalti sehingga sangat merugikan timnya.

Eks Presiden Sriwijaya FC Tersandung Korupsi Dana Hibah, Kini Ditahan Kejati Sumsel

"Tapi pada pertandingan tadi jelas kita lihat semua sepak bola kita di rusak oleh keputusan-keputusan wasit. Bahkan tadi kita harus finalti," sebut Liestiadi dalam sesi jumpa pers, usai pertandingan di Stadion Teladan, Kota Medan.

Liestiadi mengungkapkan bahwa dirinya protes terhadap kinerja wasit dalam pertandingan ini. Dia dapat mempertanggungjawabkan protes itu melalui video yang mereka miliki. Seharusnya, kata Liestiadi, hasil pertandingan ini bisa seri.

"Tapi, tadi jelas ada pelanggaran tapi itu di luar kotak penalti. Kita ada videonya. Kemudian saat injury time kita lihat banyak pemain PSMS yang cidera tapi tambahan waktu hanya dua menit," ucap Liestiadi.

Tidak sampai disitu, Liestiadi mengatakan banyak keputusan wasit merugikan Laskar Wong Kito dan menguntungkan tim tuan rumah.

"Terus, keputusan wasit yang banyak merugikan Sriwijaya FC. Bukan soal kalah menang. Tapi, bagaimana sepak bola kita kedepannya lebih bagus. Sama-sama kita bangun sepakbola Indonesia ini lebih bagus," kata Liestiadi. 

Meski dinilai dirugikan oleh kepemimpinan wasit, klub bola asal Kota Palembang itu, harus mengakui kekalahan dari PSMS Medan dan harus puas hasil pertandingan tanpa poin.

Walaupun di babak kedua, Sriwijaya FC, yang ketinggalan dua gol mampu memperkecil kedudukan lewat gol M. Azis Hutagalung di menit ke-47 sehingg skor berubah menjadi 2-1. 

"Jujur PSMS bermain sangat baik, kedua tim bermain bagus tidak ada benturan, tidak bermain kasar kita menunjukan inilah sepak bola yang enak ditonton yang sifatnya entertain," jelas Liestiadi.

Liestiadi mengakui antara, Sriwijaya dan PSMS Medan memiliki misi yang sama dalam bertarung maksimal mengarungi kompetisi Liga 2 untuk target promosi ke Liga 1 pada musim depan.

"Kita datang kesini dengan ambisi yang baik, sama-sama (PSMS Medan) kita punya ambisi untuk lolos ke Liga 1," tutur Liestiadi.

Liestiadi menuturkan bahwa anak asuhnya berhasil menciptakan gol dari sepakan pojok. Selain itu, kata dia, pertahanan PSMS Medan juga sangat bagus yang membuat anak asuhnya sulit merobek gawang PSMS Medan. 

Pertandingan PSMS Medan vs Sriwijaya FC.

Photo :
  • Dok. PSMS Medan

"Gol kita tercipta dari korner dan pertahanan PSMS juga baik yang membuat kita mati kutu. PSMS bagus mainnya apalagi dihadapkan penonton. Mereka layak menang tapi seharusnya pertandingan fair play," ungkap Liestiadi.

Sementara itu, pemain Sriwijaya FC, Amirul Mukminin mengapresiasi rekan-rekannya sudah bermain maksimal. Ia bersama tim akan meningkatkan kualitas permainan dalam laga selanjutnya.

"Apresiasi buat teman-teman sudah bermain maksimal dan kedepan kami akan evaluasi sesuai instruksi dari pelatih dan kita akan lebih baik lagi," ucap Amirul.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya