Ucapan Duka Sergio Ramos & Kritik Karim Rossi Atas Tragedi Kanjuruhan

Ilustrasi tragedi Stadion Kanjuruhan
Sumber :
  • Foto AP/Yudha Prabowo

VIVA Bola – Bek Paris Saint-Germain, Sergio Ramos turut menyoroti tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu malam WIB 1 Oktober 2022. Dia mengucapkan duka atas kejadian tersebut.

Sehari Perkuat Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri Langsung Main Bersama Dewa United

Sebanyak 131 orang meninggal dunia dalam tragedi Stadion Kanjuruhan. Data itu yang terbaru disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak.

Kerusuhan pecah setelah peluit panjang Arema FC vs Persebaya Surabaya dibunyikan. Tim tuan rumah harus menelan kekalahan 2-3 dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 tersebut.

Hasil Liga 1: Dewa United dan Persebaya Surabaya Raih Poin Sempurna

Ada beberapa suporter yang merangsek masuk ke dalam lapangan usai pertandingan. Aparat keamanan merespons dengan pukulan, tendangan, dan tembakan gas air mata.

Bek PSG, Sergio Ramos.

Photo :
  • Twitter/@PSG_inside
Arema FC Vs Persebaya, Manajemen Bikin Nobar di Kota Malang

Sebab gas air mata inilah yang membuat banyak suporter di Stadion Kanjuruhan terdampak. Karena tembakannya juga diarahkan ke tribun.

Media massa Indonesia dan luar negeri menyoroti kejadian mengerikan ini. Ramos adalah salah satu pesepakbola yang buka suara menyampaikan duka.

"Menyayat hati. Kami bersama para korban dan keluarga mereka," begitu isi cuitan Ramos di Twitter pribadinya.

Kritik Karim Rossi Terhadap Tembakan Gas Air Mata

Penyerang Dewa United Karim Rossi

Photo :
  • instagram.com/dewaunitedfc

Penyerang Dewa United, Karim Rossi turut buka suara terkait hal ini. Dia melontarkan kritik terhadap penanganan aparat keamanan yang menyebabkan banyaknya korban jiwa.

Gas air mata yang ditembakan ke arah suporter begitu banyak. Itu adalah hal yang tidak seharusnya dilakukan di stadion sepakbola.

"Mengapa begitu banyak gas air mata? Saya tidak mengerti. Ini stadion sepakbola, bukan zona perang! Hari yang menyedihkan," tulisnya di Twitter.

Kritik terhadap cara aparat keamanan menangani suporter di Stadion Kanjuruhan tidak cuma Rossi yang mengkritik. Para pecinta sepakbola nasional juga bersikap sama.

Apalagi jika merujuk kepada aturan yang telah dibuat oleh FIFA. Di mana penggunaan senjata api dan bom gas air mata dilarang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya