Ucapan Duka Shin Tae-yong Atas Tragedi Kanjuruhan

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Arema vs Persebaya
Sumber :
  • (Foto AP/Yudha Prabowo)

VIVA Bola – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menyampaikan ucapan duka atas tragedi Kanjuruhan. Ratusan nyawa melayang usai pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu malam WIB 1 Oktober 2022.

Shin Tae-yong Bicara Kekuatan Australia U-23

Itu menjadi hari kelam bagi sepakbola Indonesia. Shin Tae-yong salah satu pelaku sepakbola di Indonesia yang turut berduka atas kejadian tersebut.

"Belasungkawa untuk korban dari tragedi Stadion Kanjuruhan," kata Shin Tae-yong melalui unggahan di Instagram pribadinya.

Pemain Indonesia U-23 Sedang Down, STY Berharap Suporter Bantu

Tragedi Kanjuruhan diawali ada beberapa suporter Arema FC yang masuk ke dalam lapangan usai timnya kalah 2-3 dari Persebaya. Kemudian aparat keamanan merespons dengan tindakan represif.

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong

Photo :
  • PSSI
Teka-teki Justin Hubner Main saat Indonesia U-23 Vs Australia U-23

Dari tayangan video yang banyak beredar di media sosial, ada Aremania yang mendapatkan tendangan dan pukulan tongkat dari tentara yang bertugas saat itu.

Melihat rekannya diperlakukan seperti itu, suporter yang lain tergerak membantu. Pertikaian antara Aremania dan aparat keamanan pun tak terhindarkan.

Dalam situasi panas, polisi menembakkan gas air mata. Tembakan itu sayangnya tidak cuma diarahkan ke lapangan, tapi juga tribun.

Suasana pun menjadi mencekam. Orang tua, perempuan, dan anak-anak yang ada di tribun terjebak. Mereka tidak bisa keluar dari stadion karena pintu ditutup.

Aremania Geram

Aksi Aremania di Stadion Gajayana, Kota Malang.

Photo :
  • VIVA/Lucky Aditya (Malang)

Cara aparat keamanan merespons situasi di Stadion Kanjuruhan menuai kritik. Bagi Aremania, apa yang dilakukan layaknya pembantaian. Ratusan orang terbunuh di depan mata puluhan ribu orang.

"Indonesia ini pembantaian. Gimana gak dibantai, ditembaki gas air mata, tapi pintu ditutup. Gimana gak banyak orang mati, banyak anak kecil juga," kata salah satu perwakilan Aremania, Ambon Fanda.

"Ratusan orang dibunuh di depan mata ribuan orang. Masak satu tersangka aja satu hari gak bisa ditangkap. Gak masuk akal ini," imbuhnya.

Sejatinya aparat keamanan bisa merespons situasi dengan lebih humanis. Karena saat itu, tim Persebaya sudah dievakuasi menggunakan kendaraan taktis. Skuad Arema FC juga sudah bisa masuk ke ruang ganti.

Dengan begitu, yang berada di dalam stadion tinggal Aremania. Karena sejak awal, para pendukung Persebaya sudah dilarang untuk datang.

Potensi konflik antarsuporter sudah dipastikan minim sekali. Tapi karena tindakan represif dari keamanan, konflik dengan suporter justru terpantik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya