Tragedi Kanjuruhan, Pesan Penting Edy Rahmayadi untuk PSSI

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ B.S. Putra (Medan)

VIVA Bola – Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kota Malang, Jawa Timur, jangan sampai membuat sepakbola hilang dari tanah air. Namun, sebaliknya tetap terus berjalan dan sepakbola di Indonesia harus bangkit dari peristiwa kelam tersebut.

Hasil Pertandingan Persik Kediri Vs PSS Sleman, 8 Gol dan 1 Kartu Merah

Hal itu, disampaikan oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahyamadi kepada wartawan di Medan, Rabu 5 Oktober 2022. Ia mengatakan peristiwa di Kanjuruhan menjadi bahan introspeksi diri untuk mengembangkan sepakbola yang profesional, aman dan nyaman.

"Tidak mungkin, takut sesuatu bola itu ditiadakan, tidak mungkin. Bola harus tetap harus berkembang dan persepakbolaan Indonesia harus bangkit," ucap mantan Ketua Umum PSSI itu.

Lawan PSM Makassar Jadi Laga Hidup Mati Bagi Arema FC

Gurbernur Edy menjelaskan bahwa ada tiga komponen dalam dunia sepakbola, yakni infrastruktur atau lapangan sepakbola, atlet atau pemain bola dan suporter.

"Salah satu tidak ada, tidak sempurna main bola. Kalau tiga-tiga tahu pada posisinya, saya yakin menjadi hiburan rakyat," tutur mantan Pangkostrad itu.

Hasil Liga 1: Bali United Lolos ke Championship Series Usai Tekuk Persebaya Surabaya

Meski menjadi sejarah buruk peristiwa Kanjuruhan yang menewaskan sekitar 131 orang itu. Gubernur Edy mengungkapkan harus menjadi pembelajaran untuk meningkatkan profesionalisme dalam mengelola dan menajemen sebuah kompetisi sepakbola.

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi

Photo :
  • VIVA/Putra Nasution

"Kita atur profesionalisme, sehingga bola ini menjadi hiburan enak ditonton. Jadikan, kita orang disiplin terlihat di situ, masalah disiplin harus sama-sama kita kordinasikan," ungkap Gubernur Edy.

Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu, mengaku prihatin dan belasungkawa kepada seluruh korban peristiwa maut di Kanjuruhan. Semoga Tuhan mengampuni semua dosa-dosa yang menjadi korban.

"Petugas-petugas lain sedang dievaluasi, semoga persepakbolaan Indonesia akan berjalan kembali," sebut Gubernur Edy.

Edy Rahyamadi berpesan kepada PSSI, untuk mengikuti aturan yang diatur di dalam statuta FIFA. Bila statuta diikut dengan baik, mudah-mudahan hal serupa tidak akan terulang kembali di kemudian hari.

"Statuta sudah ada yang mengatur. Statuta PSSI ikut break down, menterjemahkan statuta dari FIFA," sebutnya.

Gubernur Edy mengatakan PSSI harus menerapkan statuta FIFA dengan baik dalam kompetisi sepakbola di tanah air ini. Hal ini, untuk mencegah hal serupa terulang kembali seperti peristiwa kelam di Stadion Kanjuruhan, Malang di kemudian hari.

"Kalau (statuta FIFA) ini, diikuti semua pastinya clear, tidak ada kepentingan lainnya. Saya tidak tahu kejadian disana (Kanjurahan), yang pasti kita jauh dari sana," jelas Gubernur Edy.

Kedepannya, Gubernur Edy menyarankan kepada PSSI untuk mau menerima masukan dan saran dari klub peserta dari Liga 1, Liga 2 dan Liga 3. Hal itu, demi kebaikan bagi kompetisi persepakbolaan tanah air ini.

"Tapi, saya pernah Ketua PSSI untuk mengikuti aturan itu. Kalau diikuti aturan, yakin selesai semua. PSSI ikuti statuta FIFA dan ikuti statuta yang menjadi arahan klub Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 di dalamnya," tutur Gurbernur Edy.

 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya