Kecewa Penanganan Kasus Kanjuruhan, Aremania Kembali Turun Ke Jalan
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA Bola – Aremania kecewa dengan penanganan kasus Tragedi Kanjuruhan yang membuat 135 jiwa meninggal dunia. Peristiwa yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 itu bagi Aremania penanganan kasus ini jalan di tempat.
Tidak ada perkembangan berarti dalam kasus ini. Polisi hanya menetapkan 6 tersangka dengan dugaan pasal kelalaian yakni pasal 359 dan 360 KUHP. Sementara tuntutan Aremania adalah dimasukannya pasal 338 dan 340 KUHP tentang pembunuhan dan pembunuhan berencana.
Melihat penanganan yang cenderung macet. Aremania memutuskan untuk turun ke jalan di wilayah masing-masing. Setidaknya ada 20 titik demonstrasi yang tersebar di Malang Raya. Mereka memblokade jalan dan membuat jalanan macet sebagai simbol macetnya penegakan hukum atas Tragedi Kanjuruhan.
Demonstrasi Aremania di Minggu Hitam membuat jalanan di Kota Malang macet
- VIVA/Lucky Aditya
Mereka menamakan aksi ini sebagai aksi Minggu Hitam. Mereka mengancam akan terus melakukan aksi serupa sampai tuntutan Aremania tentang keadilan dikabulkan. Sebab, berbagai cara sudah dilakukan oleh Aremania.
Mulai dari demonstrasi di depan Balai Kota Malang dan Gedung DPRD Kota Malang, mendatangi Kantor Bareskrim Mabes Polri, Komnas HAM, hingga Komnas Perlindungan Anak. Bahkan ribuan Aremania juga mengirim surat untuk Presiden RI Joko Widodo. Tetapi sampai saat ini kasusnya belum ada perkembangan.
"Kami lakukan sebagai solidaritas. Sampai kapan? Ya sampai keadilan yang diharapkan terpenuhi," kata salah satu Aremania yang ikut dalam barisan masa aksi, yakni Alfian.
Perlu diketahui, sebanyak 135 jiwa meninggal dunia dalam peristiwa memilukan yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 silam. Lebih dari 600 orang mengalami luka-luka.
Demonstrasi Aremania di Minggu Hitam membuat jalanan di Kota Malang macet
- VIVA/Lucky Aditya
Adapun pantauan sejumlah titik kemacetan tersebar di Kota Malang. Mulai dari jalan sepanjang Gadang. Jalan Panglima Sudirman hingga Jalan Bengawan Solo. Jalan Jaksa Agung Suprapto, hingga Jalan Laksamana Martadinata.
Pantauan di lapangan sejumlah Aremania juga memblokade jalan menuju Flyover. Dengan ramah mereka mengingatkan para pengguna jalan untuk mencari jalan alternatif karena rekan-rekan mereka sedang melakukan aksi demonstrasi.
"Ngapunten (maaf) tidak bisa lewat sementara ada demo Arema. Lebih baik muter saja cari jalan lain timbang mandek jegrek (berhenti) tidak bisa jalan," kata salah satu Aremania yang membantu mengatur lalu lintas di Jalan Laksamana Martadinata.
