Hasil Autopsi 2 Korban Tragedi Kanjuruhan Dianggap Tidak Transparan

Ayah dari dua korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan, yakni Devi Athok
Sumber :
  • Lucky Aditya/VIVA

VIVA Bola – Tim Kuasa Hukum Devi Athok Yulfitri yakni Imam Hidayat menyebut hasil autopsi yang dipimpin oleh Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia Wilayah Jawa Timur (PDFI Jatim) Nabil Bahasuan sejak awal terindikasi tidak transparan.

Adapun dua jenazah yang diautopsi merupakan sepasang kakak adik anak dari Devi yakni mendiang Natasya Debi Ramadani (16 tahun) dan Naila Debi Anggraini (13 tahun). Autopsi dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Pathuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, pada, Sabtu 5 November 2022 lalu. Baik keluarga, tim hukum hingga Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dilarang mendampingi saat autopsi berlangsung.

"Memang sejak awal kita sudah memprediksi hal ini akan terjadi. Karena sejak awal autopsi. Keluarga baik kuasa hukum dan LPSK dilarang mengikuti proses autopsi tersebut dengan alasan menganggu kerja dokter forensik," kata Hidayat, Kamis, 1 Desember 2022.

Arema FC Bawa Skuad Terbaik ke Markas Borneo FC

Puluhan siswa memanjatkan doa bersama untuk seluruh korban tragedi Kanjuruhan.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya (Malang)

'PS TNI' dan 'PS Polri' Degradasi dari Liga 1

"Sudah kita indikasikan ada sesuatu yang tidak transparan ya. Artinya kita mempunyai kecurigaan bahwa nanti hasilnya tak sesuai fakta. Fakta apa penyebab kematian kedua putri mas Devi," tambahnya.
Kunci Persib Bandung Tundukkan Persebaya Surabaya


Hidayat juga memaparkan bahwa hasil komunikasi awal dengan Nabil selaku dokter forensik. Nabil mengaku pihak keluarga tidak diberitahu hasil autopsi dengan alasan Pro Justicia, sehingga yang berwenang mengumumkan hasil autopsi adalah penyidik polisi.

"Oke, kita ikuti meskipun dalam hati saya teori hukum pasti kalah dengan keadilan. Diutamakan keadilan," ujar Hidayat.

Yang membuat keluarga kesal dengan tim forensik adalah Nabil mengingkari pernyataan awalnya. Dimana dia menyebut yang berhak mengumumkan hasil autopsi adalah penyidik. Sementara Nabil di Surabaya mengumumkan hasil autopsi di depan media massa.

"Ketika kita mendengar rilis yang dibuat Nabil di depan media bahwa menyatakan hasil autopsi ini diizinkan oleh penyidik Polda Jatim. Kita sebagai penasehat hukum juga mempertanyakan apakah berhak penyidik Polda mendelegasikan kepada dokter pemeriksa forensik untuk menyampaikan hasil autopsinya. Kalau berhak dimana aturannya," tutur Hidayat.

Sebelumnya, Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Jawa Timur mengumumkan hasil otopsi dua korban meninggal dunia Tragedi Kanjuruhan pada Rabu, 30 November 2022. Dijelaskan,, tidak ditemukan unsur gas air mata pada tubuh korban.

Kedua korban meninggal dunia diduga kuat karena adanya benturan benda tumpul yang mengakibatkan patah di bagian vital.

"Kami tim PDFI cabang Jawa Timur Alhamdulillah sudah menyelesaikan semua rangkaian pemeriksaan luar, pemeriksaan dalam dan pemeriksaan tambahan,” kata Ketua PDFI Jatim Nabil Bahasuan di Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 30 November 2022. 

Untuk korban Natasha, Nabil menyampaikan bahwa penyebab kematian korban tersebut ialah karena adanya benturan benda tumpul, adanya patah tulang iga 2, 3, 4, dan 5.

Di titik itu pula terdapat tanda perdarahan yang cukup banyak. “Kemudian yang adiknya, Naila juga sama, tapi ada di tulang dadanya patahnya itu, juga sebagian di tulang iga belakang," ujarnya.

Dia tidak menyebutkan ketika ditanya apakah benturan benda tumpul dan patah tulang itu karena tindakan kekerasan atau terinjak-injak. Sebab, dalam forensik hanya dikenal istilah ‘benturan benda tumpul’. “Untuk pastinya, tentu di penyidikan yang tahu,” ucap Nabil.

Dia juga mengaku sudah mengumpulkan sampel kedua korban dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hasilnya, dari sisi toksikologi, tidak terdeteksi adanya gas air mata di tubuh korban.


“Untuk lebih jelasnya nanti kalau di pengadilan, bisa didatangkan ahli dari BRIN tersebut yang memeriksa hasil sampel toksikologi kita," tandas Nabil.

Lantas seberapa akurasi hasil otopsi untuk disimpulkan sebagai penyebab kematian korban? Nabil menjawab, “Pasti bisa kalau kita melihat tulang-tulang tadi yang patah. Kita masih bisa melihat. Kita bisa bayangkan bahwa tulang patahnya itu mengenai organ vital di daerah dada, jantung dan paru-paru. Kalau misal dia masih hidup pun penanganannya harus cepat. Jadi memang harus emergency sekali.”
Pemain Persib Bandung David Da Silva

Persib Bandung Tampil Lepas Usai Pastikan Tiket ke Championship Series

Persib Bandung kembali ke jalur kemenangan usai membungkam Persebaya Surabaya dengan skor telak 3-1 dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung,

img_title
VIVA.co.id
21 April 2024