Aksi Aremania Takkan Berhenti Sampai Ada Keadilan untuk Tragedi Kanjuruhan

Demo Aremania di Jalan Ciliwung, Kota Malang
Sumber :
  • Viva/Lucky Aditya

VIVA Bola – Aremania terus menyuarakan tuntutan tentang pengusutan tuntas Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu. Seperti yang dilakukan oleh ratusan Aremania dengan menggelar demonstrasi di kawasan Jalan Ciliwung, Purwantoro, Blimbing, Kota Malang, pada Minggu, 4 Desember 2022. 

Prediksi Pertandingan Liga 1: Persib Bandung vs Borneo FC

Aremania dari daerah Bunul, Hamid Rusdi, Amprong, Sanan, Pandean, Glintung, Pandanwangi, Samaan, Kalpataru hingga Sulfat berkumpul di pertigaan SPBU Ciliwung. Sambil membawa spanduk protes dan keranda sebagai simbol duka mereka melakukan longmarch menuju pertigaan Jalan Letjen Sutoyo, atau depan Savana Kota Malang.

Salah satu perwakilan Aremania di wilayah Ciliwung, Ahmad Shodiq menegaskan aksi turun jalan dilakukan dengan damai. Bahkan melalui pengeras suara dia mewakili Aremania memohon maaf kepada para pengguna jalan yang melintas, karena aksi ratusan Aremania membuat akses jalan macet.

Keluar dari Zona Degradasi, Arema FC Fokus Tatap 2 Laga Sisa

Demo Aremania di Jalan Ciliwung, Kota Malang

Photo :
  • Viva/Lucky Aditya

"Saya ingatkan, gak ada aksi rusuh. Kita disini menuntut keadilan. Saya juga mohon maaf kepada semua pengendara atas kemacetan ini, mohon maaf menganggu perjalanannya," kata Shodiq. 

Terpopuler: Sindiran Suporter Bali United, Media Asing Puji Indonesia

Demonstran menyebut dalam regulasi FIFA sudah jelas gas air mata dilarang masuk ke stadion. Namun, gas air mata justru lolos ke Stadion Kanjuruhan dan ditembakan ke tribun stadion hingga membuat kepanikan. Akibat tindakan represif itu, 135 nyawa meninggal dunia dan 600 lebih suporter mengalami luka-luka.

"10 Jenderal seperti Sambo (Mantan Kadiv Propam Polri) saja tak sebanding dengan satu nyawa saudara kita yang melayang. Maka kita harus kawal, usut tuntas tragedi Kanjuruhan," ujar Shodiq. 

Demonstrasi Aremania terkait tragedi Kanjuruhan

Photo :
  • VIVA/Lucky Aditya

Aremania mengancam, selama keadilan bagi 135 korban meninggal dunia tragedi Kanjuruhan terpenuhi dan tuntutan-tuntutan Aremania lainnya belum terpenuhi, mereka akan terus turun ke jalan setiap pekan dengan tema "Malang Black Sunday".

"Satu misi kita, intinya setiap hari Minggu akan mengadakan aksi turun jalan untuk menuntut keadilan," tutur Shodiq. 

Selain itu, Aremania juga merasa sakit hati atas penanganan Tragedi Kanjuruhan. Sebab, saat ini Aremania dan masyarakat Malang berjuang sendiri meminta keadilan para korban tanpa bantuan manajemen Arema FC dari sisi tuntutan hukum. 

"Beginilah hukum di Indonesia. Keadilan sudah tidak ada. Kita sakit hati atas proses hukum yang tidak jelas. Kita disini juga berjuang sendiri atas hati nurani kita sebagai masyarakat Malang," kata Shodiq. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya