Pelatih PSM Makassar Suruh Wasit Liga 1 Nonton Piala Dunia 2022

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares
Sumber :
  • VIVA/Supriadi Maud

VIVA Bola – Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, menyindir kinerja wasit yang memimpin laga timnya melawan Madura United, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, pada Kamis malam WIB, 15 Desember 2022. Di laga pekan ke-15 Liga 1 2022/23 itu, PSM takluk 0-1 dari Madura United.

Keluar dari Zona Degradasi, Arema FC Fokus Tatap 2 Laga Sisa

PSM keok lewat gol semata wayang yang diciptakan oleh Lulinha, pada menit ke-45'+2'. Hasil tersebut membuat rekor tak terkalahkan PSM dalam 14 pertandingan Liga 1 musim ini harus putus.

Pemain PSM Makassar

Photo :
  • instagram.com/psm_makassar
Legenda Timnas Indonesia dari Piala Dunia hingga Juara SEA Games Rayakan HUT PSSI

Tavares pun berbesar hati dengan mengucapkan selamat kepada Madura United atas kemenangan tersebut. Namun, dia sama sekali tidak puas dengan hasil pertandingan karena kepemimpinan wasit yang tidak tegas.

Menurutnya, ada banyak keputusan wasit di laga tersebut yang tidak tepat. Salah satu contohnya yang Tavares ungkapkan adalah tidak diberikannya tindakan tegas saat pelanggaran keras atau hukuman yang berlebihan saat pelanggaran sepele.

Ini Sosok Wasit yang Pimpin Duel Timnas Indonesia U-23 Vs Australia, Kontroversial Lagi?

"Babak pertama ini sebenarnya bukan alasan bagi saya, tapi betul-betul wasit melakukan tugas yang menurut saya tidak bagus pada hari ini (kemarin malam)," ujar Tavares dalam konferensi pers usai laga.

Setidaknya ada tiga keputusan wasit disoroti oleh Tavares. Pertama, adalah insiden jatuhnya Ricky Pratama dekat kotak penalti yang tidak digubris oleh wasit.

"Pada saat babak pertama dan sedang mengejar bola, ada pelanggaran yang dilakukan terhadap Ricky. Paling tidak kalau ini di luar penalti, tapi saya memang belum videonya, harusnya di kami diberikan tendangan bebas," ucap Tavares.

"Namun, tidak terjadi apa-apa dan justru tidak ada kartu juga. Ini pelanggaran yang sangat keras sekali," sambungnya.

Keputusan janggal kedua, kata Tavares, adalah saat wasit memberikan kartu kuning kepada Kenzo Nambu pada menit ke-32. Menurutnya, hukuman tersebut terlalu berlebihan karena gelandang asal Jepang itu terlihat tidak sengaja dalam melakukan kontak.

Awalnya, dia menjulurkan kaki untuk mengganggu penguasaan bila Novan Setya Sasongko. Akan tetapi, terlihat dia kehilangan keseimbangan sehingga badannya ikut jatuh ke arah depan.

Novan yang sudah terlanjur mulai berlari kemudian menabrak badan Kenzo sehingga badannya terpelanting.

"Kenzo buat apa sampai layak dapat kartu kuning? Kalau misalnya Kenzo berbuat sesuatu dan bagaimana dengan pelanggaran pemain Madura yang menendang kepada kiper kami, Reza (Arya Pramata). Saya tidak mengerti kepada wasit memberikan kartu kuning," jelas pelatih asal Portugal tersebut.

Belum lagi, wasit memberikan tambahan waktu yang menurutnya sangat sedikit pada setiap babaknya. Padahal pertandingan banyak terhenti karena lawan mengulur waktu. 

"Tiga menit tidak masuk akal untuk tambahan waktu," tegas Tavares.
 
Dengan banyaknya kesalahan yang terjadi, Tavres menyarankan kepada para wasit Liga 1 untuk memanfaatkan momen Piala Dunia 2022 di Qatar. Dia meminta wasit menyaksikan turnamen dunia empat tahunan tersebut untuk merefleksi diri. 

"Tidak mungkin kita memainkan olahraga yang sama. Tidak mungkin aturannya beda dengan apa yang kita lakukan di sini. Ini sepakbola, mereka bisa belajar dari situ (Piala Dunia). Saya berharap wasit (Liga 1) lebih bagus ke depannya," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya