Erick Thohir Ungkap Satu Hal Ini Bisa Sembuhkan Penyakit Sepakbola Indonesia

Erick Thohir saat menyambangi Semen Padang
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA Bola – Erick Thohir mengatakan perbaikan sepakbola Indonesia merupakan tugas bersama, baik dari PSSI, klub, hingga suporter. Erick menyampaikan proses perbaikan harus terukur dan juga konsisten.

Mengejutkan! Rangking FIFA 8 Negara Eropa Ini Ada di Bawah Timnas Indonesia

Hal ini ia sampaikan usai dicalonkan komunitas sepakbola nasional untuk maju sebagai calon Ketua Umum PSSI. Erick meyakini tata kelola yang baik akan memberikan hasil yang juga baik.

"Banyak yang sering bilang ke saya, sepakbola Indonesia jalan di tempat. Saya kurang sepakat, sepakbola Indonesia juga berkembang," kata Erick.

Justin Hubner Gabung, Waktunya Indonesia U-23 Mati-matian Raih Kemenangan

"Tapi perkembangan negara lain jauh lebih cepat. Ini yang ingin saya kejar," ucap Erick usai melakukan pendaftaran sebagai calon Ketua Umum PSSI di Jakarta, Minggu 15 Januari 2023.

Namun, Erick menegaskan, proses perbaikan sepakbola Indonesia memerlukan keberanian dalam mengubah secara menyeluruh.

Justin Hubner Dapat Izin ke Indonesia U-23 dari Cerezo Osaka

Landasan teori hingga wacana. Bagi Erick, akan terasa percuma jika tidak dibarengi dengan kesungguhan.

"Indonesia punya sumber daya yang besar, infrastruktur yang kuat, masyarakat yang begitu gila bola," ucapnya.

"Tinggal bagaimana membangun harmoni seluruh elemen dalam membebani sepakbola dalam negeri, kuncinya cuma satu, nyali, berani apa tidak?" ucap mantan Presiden Inter Milan tersebut.

Salah satu yang Erick soroti dalam sepakbola Indonesia ialah piramida kompetisi yang sangat sedikit.

Padahal, ucap Erick, negara-negara tetangga memiliki jenjang kompetisi yang jauh lebih banyak, bahkan hingga memiliki roda kompetisi yang mempertemukan seluruh kontestan seperti Piala FA di Inggris.

"Kalau kita lihat, struktur liga kita terlalu sedikit, Piala Indonesia yang mempertemukan seluruh tim tidak berjalan, semakin banyak kompetisi, tentu memberikan lebih banyak kesempatan bermain bagi para pemain muda," ucapnya.

"Motivasi pemain dari Liga 3 saat bertemu tim Liga 1 tentu akan sangat berbeda, atmosfer ini harus seharusnya menjadi perhatian," lanjutnya.

Erick juga ingin memperbaiki sistem jadwal kompetisi yang lebih sehat dengan mengacu pada jeda untuk laga uji coba dari FIFA.

Dengan berpedoman pada jadwal FIFA, Erick menilai tim nasional bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk melakukan friendly match secara maksimal.

"Saya percaya, kompetisi yang baik akan menghasilkan tim nasional yang baik. Perbaikan kompetisi hingga pembinaan usia muda menjadi keharusan kalau kita tidak ingin tertinggal," kata Erick

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya