Panas, Shin Tae-yong Bungkam Kritik Thomas Doll dengan Cara yang Elegan

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Sumber :
  • ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

VIVA Bola – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong buka suara terkait kritik yang dilontarkan pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll.

Pemain Korea Selatan Puji Timnas Indonesia U-23

Sebelumnya, Thomas Doll kesal dengan program pemusatan latihan jangka panjang untuk Timnas Indonesia U-20. Sebab, ada sembilan pemain Macan Kemayoran yang dipanggil.

Sebagian besar pemain tersebut merupakan andalan Persija saat ini untuk bersaing di papan atas klasemen Liga 1 2022/2023.

PSSI Tempuh Jalur Tak Normal Supaya Nathan Tjoe-A-On Bela Timnas U-23 Indonesia di Perempat Final

Mantan Pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018, Shin Tae Young

Photo :
  • FIFA

Bahkan, Doll mengaku tak habis pikir dengan Shin Tae-yong. Dia menyebut, Shin tidak paham sepakbola karena melakukan TC jangka panjang.

Korea Selatan Dapat Kabar Buruk Jelang Lawan Timnas Indonesia U-23

Menanggapi hal itu, Shin Tae-yong mengungkapkan kalimat bernada sindiran ke Thomas Doll. Dia menyebut, kalau dirinya tidak paham sepakbola, kenapa bisa sampai mempunyai catatan sebagai pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018.

"Kalau saya tidak tahu tentang bola bagaimana bisa jadi pelatih Piala Dunia dan bagaimana bisa jadi pelatih Timnas Indonesia juga?," ucap Shin Tae-yong usai memimpin latihan Timnas U-20, Jumat 3 Februari 2023.

"Jadi, jika pelatih Persija Jakarta bicara seperti itu dengan mencari keuntungan sendiri, ya, sebenernya tidak baik," tutur pelatih asal Korea Selatan itu.

Pelatih Persija jakarta, Thomas Doll

Photo :
  • Perija

Saat ini, Persija baru melepas empat dari sembilan pemain yang dipanggil. Nama-nama seperti Frengky Missa, Barnabas Sobor, Achmad Maulana Syarif, dan Resa Aditya Nugraha sudah terlihat bergabung skuad Garuda Nusantara.

Sementara lima nama lainnya masih tunggu kehadirannya, yakni Alfriyanto Nico Saputro, Cahya Supriadi, Doni Tri Pamungkas, Ginanjar Wahyu Ramadhani, dan Muhammad Ferarri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya