Pengurus PSSI Turun Level

Logo PSSI
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA Bola – Kepengurusan PSSI dianggap sudah turun level. Mantan pemain Timnas Indonesia yang mengatakan hal tersebut. Mereka memberikan gambaran betapa bedanya para pengurus PSSI era lama dengan sekarang.

Terpopuler: Harga Pemain Timnas Indonesia Paling Mahal, Naturalisasi Shin Tae-yong

Mantan kapten Timnas Indonesia, Ferril Raymond Hatu bercerita mengenai pengalamannya saat tampil di SEA Games 1991 Filipina. Saat itu para pengurus PSSI begitu terbuka kepada para pemain.

Sebelum berangkat, mereka diberi tahu jika nantinya meraih medali emas, tidak akan banyak bonus yang diberikan oleh PSSI. Keterbukaan yang amat dihargai oleh para pemain.

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Acara We Are Football Family

Photo :
  • VIVA/Riki Ilham Rafles

Tak berhenti sampai di sana. Dia bercerita, belum lama ini, mantan manajer Timnas Indonesia, I.G.K Manila mengatakan sempat ada bandar judi yang ingin mendekati para pemain di SEA Games 1991. Namun dia pasang badan untuk mencegah.

Alasan Haru Jay Idzes Rela Lepas Kesempatan Bermain dengan Timnas Belanda Demi Garuda

"Pengurus ketika itu terbuka, tidak mau curang. Saya baru tahu dari Pak Manila, ketika itu banyak bandar judi mau bertemu pemain, tapi dia yang jaga. Pemain dilindungi, jadi tidak ada yang mengganggu kita," kata Ferril saat bicara di acara We Are Family Football di Jakarta, Senin 6 Februari 2023.

Mantan pemain Timnas Indonesia lainnya, Anjas Asmara juga melontarkan kritik keras kepada pengurus PSSI saat ini. Dia melihat anak-anak muda yang ada di federasi cuma berpikir soal pendapatan, tidak dengan prestasi.

Dia juga menyoroti orang-orang di PSSI yang itu-itu saja. Bahkan mereka yang ada di Pengurus Provinsi (Pengprov), ada juga di pusat.

"Sepertinya ada kerajan di PSSI ini. Anak-anak muda cuma pikir gaji saja, tidak berpikir prestasinya. Dari hulu sampai hilir orangnya itu-itu saja di PSSI," tutur Anjas Asmara.

Visi dan misi para pengurus PSSI saat ini juga menjadi sorotan. Di mana pengurus pusat terlihat tak bekerja sama dengan mereka yang ada di daerah.

Itu berdampak kepada perkembangan sepakbola yang tak merata di daerah. Alhasil, jalan pintas seperti melakukan naturalisasi yang ditempuh.

"Sepakbola harus diurus bersama-sama. Sekarang proses perkembangan di daerah putus. Akhirnya naturalisasi," ujar Ferril.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya