- Antara
VIVAnews - Karena gaji dan uang muka kontrak masih 'nyantol' sejumlah pemain Persebaya Surabaya mengadu ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Surabaya, Senin 16 Agustus 2010.
Didampingi pelatih Rudy William Keeltjes sejumlah pemain, Taufiq, Korinus Fingkrew, Deni Marcel dan Wijay mendatangi kantor KONI Surabaya. Mereka, menanyakan kenapa hingga saat ini belum menerima haknya. Mereka juga meminta menejemen klub segera menyelesaikannya.
Kedatangan sejumlah pemain itu diterima Ketua Umum KONI Surabaya, Heroe Poernomohadi dan pengurus lainnya."Kami bingung dengan sikap pengurus yang tidak pernah jelas. Beberapa kali dihubungi, tidak ada kepastian kapan gaji pemain segera dilunasi," kata Rudy Keeljtes.
Sebelumnya, sejumlah pemain sempat mendatangi DPRD Surabaya untuk mengadukan masalah yang dihadapi. Namun, upaya itu sia-sia karena para wakil rakyat tengah mengikuti rapat paripurna.
Sementara, Heroe Poernomohadi mengaku prihatin dengan masalah yang dihadapi pemain Persebaya. Namun, pihaknya mengatakan tidak bisa berbuat banyak dengan masalah itu.
"Kami tidak punya wewenang. Ini urusan internal pemain dengan Persebaya," kata Heroe.
Hingga saat ini Persebaya belum memberi konfirmasi soal keterlambatan pembayaran tunggakan gaji dan uang muka kontrak pemain.
Terpisah, Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono menegaskan pembayaran honor pemain bukan wewenang pemkot. "Karena dana bantuan APBD untuk Pengcab PSSI Surabaya sudah disalurkan melalui KONI Surabaya," katanya.
Untuk diketahui, KONI Surabaya hingga kini belum mencairkan dana pembinaan triwulan ketiga sebesar Rp4 miliar kepada Pengcab PSSI Surabaya. Itu karena adanya dualisme kepengurusan di tubuh organisasi sepak bola tersebut.
Laporan: Tudji Martudji | Surabaya