Pelatih Persib Bicara Mood Pemain dan Singgung Finansial Tim Lawan di Asia

Pelatih Persib, Bojan Hodak (Dok 2024 Asian Football Confederation)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dede Idrus (Bandung)

Bandung, VIVA – Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak mengatakan mood anak asuhnya baik-baik saja pasca kekalahan dari Zhejiang FC (China) di Liga Champions Asia 2 pada 3 Oktober lalu.

Persib Belum Tersentuh Kekalahan, Begini Respon Bojan Hodak

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Huanglong Sport Center, Hangzhou, China, Skuad Maung Bandung takluk dengan skor tipis 1-0. Gol Zhejiang FC dicetak Jean Evrard Kouassi di menit ke-71.

Bojan mengakui tidak mudah menjalani pertandingan di AFC Champions League 2. Bermain di level Asia memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dengan Liga Indonesia.

Bobotoh Meninggal Dunia karena Kecelakaan saat Hendak Menyaksikan Laga Persib vs PSS Sleman

"Mood mereka bagus, satu-satunya hal adalah ketika berlatih menghadapi Liga Champions dan bermain di lapangan seperti di China, itu fantastis. Mereka punya sepuluh lapangan latihan. Mood pemain bagus, kami di liga masih bagus karena belum kalah," kata Bojan.

Pelatih asal Kroasia ini juga heran dengan sikap sebagian orang yang seolah menganggap enteng lawan-lawan di AFC Champions League 2. Padahal, dalam beberapa tahun terakhir wakil dari Indonesia selalu meraih hasil mengecewakan.

Tundukkan PSS Sleman, Persib Bandung Pertahankan Rekor Tak Terkalahkan

Duel Zhejiang FC vs Persib Bandung

Photo :
  • Instagram @persib

"Di ACL orang-orang tidak realistis dan mereka mengatakan bahwa ini grup yang mudah. Saya katakan, klub dari Indonesia tidak dapat hasil yang bagus di 13 tahun terakhir dan belum pernah lolos ke Liga Champions. Jadi ini level yang lebih tinggi tapi orang-orang tidak mengerti," terangnya.

"Mereka tidak paham jika tim China bekerja lebih keras dua kali lipat dari kami, dan kami di grup ini ada di posisi terbawah. Ini bukan karena ada seseorang yang membenci kami, tapi hasil dari klub Indonesia cukup buruk dalam 20 tahun terakhir," lanjutnya.

Di samping itu, Bojan melihat tim-tim lawan punya materi mewah karena didukung finansial kuat. Buktinya, wakil dari Thailand Port FC mampu mendatangkan kapten Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam.

"Bisa dilihat klub China, atau bisa dilihat Port, mereka adalah salah satu tim terkaya di Thailand dalam 10-15 tahun terakhir dan mereka bisa mendatangkan kapten timnas Indonesia, karena mereka punya uang," ungkapnya.

"Tim dari Singapura, orang yang menjadi pemiliknya adalah salah satu orang terkaya di Singapura. Untuk tim dari China, saya tidak perlu bicara lagi, jadi wajar kami berada di dasar klasemen grup dengan alasan," ujar Bojan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya