- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Pemain naturalisasi Kim Jeffrey Kurniawan saat ini masih berjuang melawan cidera engkel. Kim sempat terbang ke Jerman untuk memulihkan kondisi, namun hingga saat ini belum sembuh. Padahal, Kim berkeinginan segera turun ke gelanggang ikut kompetisi atau mengikuti seleksi untuk membela timnas Indonesia.
"Saya tidak bisa bergabung latihan dengan timnas Januari ini. Jadi saya butuh klub tempat bermain rutin supaya kembali fit," ujar Kim Jeffrey seperti dilansir goal.com, Selasa, 4 Januari 2011.
Kim yang telah resmi menjadi warga negara Indonesia sejak 20 Desember lalu berkeinginan segera dapat merumput di Indonesia. Saat ini, Kim bergabung dengan Persema Malang. Persema telah menyatakan mundur dari kompetisi Indonesia Super Liga (ISL) dan bergabung ke kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI).
Manuver Persema yang memilih bergabung di LPI membuat Kim berada di persimpangan. Apakah akan tetap di Persema dengan risiko tidak bisa bergabung dengan Timnas. Atau ikut seleksi Timnas Indonesia, dengan risiko mencari klub baru yang menjadi peserta ISL.
"Senang rasanya disambut dengan baik. Tapi saya cuma didekati Pelita Jaya dan tidak ada klub lain. Tidak ada tawaran lain buat saya," kata Kim.
Keinginan bermain di Persema Malang sudah diungkapkan Kim sejak lama, sebelum klub tersebut resmi bergabung ke LPI.
"Saya berutang kepada Timo [Scheunemann] dan saya berjanji bermain untuknya pada tahun pertama saya di Indonesia," ujar Kim menjelaskan situasi pelik yang sedang dihadapinya.
Terakhir, Kim menyatakan rasa terima kasih kepada Deputi Bidang Teknis BTN Iman Arif.
"Saya sangat berterima kasih kepada Pak Iman karena dia membantu proses naturalisasi saya. Sayangnya, dalam proses pemulihan ini saya tidak memiliki fisioterapis dan saya tidak bisa berlatih di gym untuk mengembalikan kebugaran," katanya.
Inspirasi Membantu Sesama
"Kami berharap kegiatan ini tak hanya menjadi sekadar acara, tetapi juga menjadi momentum untuk menginspirasi orang lain agar turut berpartisipasi dalam membantu sesama."
