- ANTARA/Puspa Perwitasari
VIVAnews - Badan Tim Nasional (BTN) masih berharap tim nasional Indonesia U-23 melakukan Training Camp di Austria, meski hingga kini dana dari pemerintah belum cair.
Sebelumnya, pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, meragukan TC akan digelar di tanah kelahirannya, karena batas pembayaran uang muka penggunaan sport center di Austria sudah lewat dua pekan.
Dana Rp50 miliar bagi timnas Indonesia untuk menjalani serangkaian kegiatan sepanjang 2011, termasuk Pra-Olimpiade, SEA Games 2011, dan Pra-Piala Dunia 2014, sebenarnya sudah disetujui Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Namun, hingga kini dana tersebut belum cair.
Bahkan, BTN sampai harus berutang kepada agen perjalanan untuk penerbangan timnas Indonesia Pra-Olimpiade ke Turkmenistan guna menghadapi leg kedua pra-kualifikasi Olimpiade 2012, Rabu 9 Maret 2011.
Deputi Bidang Teknis BTN, Iman Arif, menegaskan pihaknya masih mengharapkan TC dilakukan di Austria. Iman mengaku masih menunggu dana tersebut cair.
"Kami menunggu kejelasan dari kepengurusan PSSI yang ada sekarang. Setahu saya, hasil diskusi dengan Komisi X DPR, duitnya ada di Menpora. Yang penting bagi saya, PSSI meminta dana untuk diturunkan ke tim nasional," ujar Iman usai menyaksikan latihan timnas Indonesia di Lapangan C, Senayan, Jakarta, Sabtu, 5 Maret 2011.
"Mundur sih tidak. Kalau saya lihat, kan kami baru berangkat minggu pertama April. Jadi, masih ada satu bulan jelang hari H. Kalau kami bayar DP (uang muka) minggu depan setelah pulang dari Turkmenistan, masih ada peluang. Yang dibutuhkan coach kan uang mukanya," lanjut Iman.
Iman menegaskan, ada beberapa faktor mengapa TC dilakukan di Austria. Selain terbilang murah, mantan ketua BTN itu menilai ada banyak uji coba yang bisa dilakukan timnas Indonesia di Austria. Faktor cuaca juga mendukung.
Kalaupun gagal menggelar TC di Austria, rencananya pemain akan dipulangkan ke klub masing-masing dan dikumpulkan kembali usai liga selesai. Rencana lainnya adalah mundur dengan hanya melakukan satu bulan TC tertutup. (art)
Penggunaan SPKLU di Jakarta Naik Tiga Kali Lipat Selama Periode Lebaran
Penggunaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang dikelola oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta meningkat selama periode Lebaran 2024
