Pernyataan Resmi Presiden FIFA Soal PSSI

Sepp Blatter
Sumber :
  • BBC

VIVAnews - Presiden FIFA, Joseph 'Sepp' Blatter memberikan keterangan resmi tentang kemelut di PSSI. Dia menyampaikannya kepada wartawan sebelum berpidato di Gedung Parlemen Timor Leste di Dili, Selasa, 15 Maret 2011.

Hakim Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Kode Etik Meski Punya Jabatan di Asosiasi Pengajar HTN

Pria 75 tahun asal Swiss ini menjelaskan sejumlah rekomendasi FIFA terkait krisis PSSI. Ia juga mengingatkan agar PSSI segera melaksanakan rekomendasi-rekomendasi itu sebelum 30 April 2011, seperti menggelar kongres dan menuntaskan masalah Liga Primer Indonesia.

Inilah keterangan Blatter seperti dilansir goal.com:

"Saya sangat senang bisa membuat klarifikasi di sini menyangkut situasi sepakbola di Indonesia yang telah menjadi perhatian luas. Berdasarkan surat resmi yang kami kirim kepada Sekretaris Jenderal PSSI, Bpk. Besoes dan juga press release kami sebagaimana bisa dilihat di fifa.com, kami melihat ada dua masalah di PSSI. Yang pertama adalah masalah organisasi menyangkut Statuta PSSI dan yang kedua adalah adanya breakaway league (liga tandingan) yang tidak compatible dengan statuta mereka sendiri dan dengan Statuta FIFA.

Situasi ini telah dibahas dalam Football Association Committee FIFA dan dibahas juga dalam Executive Committee FIFA. Executive Committee telah mengambil keputusan bahwa PSSI harus menggelar General Assembly (sidang paripurna) pada 26 Maret untuk memilih dan mengarahkan Komisi Pemilihan dan mengadopsi Electoral Code berdasarkan Standard Electoral Code FIFA.

Komisi Pemilihan harus melaksanakan pemilihan sebelum 30 April. Dan juga, jika PSSI tidak mampu menyelesaikan masalah breakway league itu, kasus itu akan dibawa lagi ke Komite Eksekutif FIFA dan kemungkinan akan diberikan sanksi.

Apa makna dari keputusan tersebut? Komite Eksekutif juga memahami bahwa Komite Banding telah menggugurkan aplikasi keempat kandidat ketua umum PSSI. Sudah sangat jelas, kami pun telah melakukan pertemuan di Zurich bersama dengan Sekretaris Jenderal dan Direktur Member Association and Development FIFA, Thierry Regenass, yang juga hadir di sini. Kami telah bertemu perwakilan PSSI, Duta Besar Indonesia untuk Swiss, dan Ibu Rita Subowo yang merupakan kolega saya di IOC yang juga adalah Ketua KONI.

Kami menerangkan keputusan dari Komite Eksekutif FIFA dan kami juga menghargai keputusan yang telah diambil oleh Komite Banding PSSI. Kami tidak bicara soal siapa yang boleh dan siapa yang tidak boleh menjadi calon. Meski statuta diperbaharui sekalipun, kami tidak akan menyebutkan siapa yang boleh dan siapa yang tidak boleh. Tetapi, yang kami harapkan, jika statuta diubah di kongres pun itu harus menghargai keputusan yang telah diambil oleh Komite Banding. Ini adalah sikap kami dan tidak ada diskusi menyangkut hal itu karena bolanya sekarang ada di pihak PSSI sendiri.

Hal lainnya mengenai breakaway league. Tidak mungkin ada sebuah breakaway league di dalam sebuah organisasi yang terorganisir dengan baik. Oleh karena itu, sekarang ini saatnya bagi Komite Eksekutif FIFA untuk turun tangan. Namun demikian, berdasarkan statuta mereka (PSSI) sendiri, mereka yang harus menyelesaikannya karena kami tidak akan menghindari jika statuta ditulis ulang oleh asosiasi, tapi mereka harus menyelesaikan persoalan internal mereka sendiri itu.

Jika sampai 30 April, mereka (PSSI) tidak melaksanakan kongres maka kasus ini akan dibawa kembali ke Komite Eksekutif FIFA. Jika tidak ada penyelesaian juga, maka Komite Eksekutif FIFA tidak memiliki alternatif lain selain menghukum federasi (PSSI). Saya berharap kami tidak harus menjatuhkan sanksi, tetapi mereka harus melaksanakan tugas-tugas mereka." (kd)

Qualcomm Snapdragon X Plus, Chipset Pendukung Laptop AI
Alyssa Soebandono

Anutusias Punya Anak Perempuan, Alyssa Soebandono Sampai Lakukan Hal Ini

Menyambut kelahiran anak pertama, Alyssa Soebandono merasa sangat antusias. Diungkap Dude, Istrinya itu sampai membeli baju-baju untuk anak perempuannya tersebut.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024