- pusamania.org
VIVAnews - Komite Pemilihan telah dibentuk lewat Kongres PSSI dadakan di Hotel Sultan, Jakarta, siang tadi, Kamis, 14 April 2011. Ketua Komite Pemilihan Harbiansyah optimistis lembaganya bakal diakui FIFA.
Pertemuan Komite Normalisasi dengan 101 pemilik suara PSSI siang tadi telah berubah menjadi Kongres PSSI. Seluruh peserta sepakat membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding.
Pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding ini sebenarnya tak sejalan dengan instruksi FIFA saat memutuskan membentuk Komite Normalisasi beberapa waktu lalu. FIFA memutuskan Komite Normalisasi juga otomatis berfungsi sebagai Komite Pemilihan.
Hasil kongres dadakan ini akan disodorkan ke FIFA pada 19 April 2011. Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar rencananya akan bertolak langsung ke markas FIFA yang berada di Zurich, Swiss.
Harbiansyah hakulyakin hasil Kongres akan diterima oleh FIFA sebab menurutnya Kongres PSSI tersebut legal dan sesuai aturan. "Apa yang sudah dikehendaki FIFA sudah klop dengan hasil kongres ini. Sebenarnya klop juga dengan Kongres Pekanbaru, tapi masalahnya saat itu sebelumnya ada kericuhan," ujar Harbiansyah usai kongres.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Komite Pemilihan, Wisnu Wardana. Menurutnya tidak ada alasan bagi FIFA untuk tidak menyetujui hasil kongres. "Tidak ada alasan bagi FIFA untuk tidak menyetujui keputusan kongres ini karena sudah sesuai dengan Statuta PSSI dan FIFA bahwa minimal keputusan harus diambil minimal 50 persen plus satu suara. Ini kan sudah hampir 95 persen," ujar Ketua Umum Persebaya Surabaya itu.
Tak hanya itu, Wisnu juga menyatakan yakin bahwa tiga dari empat calon Ketua Umum PSSI yang telah dilarang FIFA untuk maju ke bursa pemilihan--Nirwan Dermawan Bakrie, George Toisutta, dan Arifin Panigoro--bisa kembali dicalonkan. "Saya kira ketiganya bisa mencalonkan kembali. Jelas dalam Statuta PSSI ketiga calon itu lolos verifikasi. Tapi, keputusan akhir akan tetap diambil KP nanti," ujarnya. (kd)
Pengemudi Fortuner Arogan Ditangkap, Ini Ancaman Hukuman Pakai Pelat TNI Palsu
Pengemudi Fortuner aroga yang memakai pelat nomor TNI akhirnya ditangkap pihak kepolisian. Ada beberapa sanksi hukuman kepada pemilik kendaraan dengan pelat nomor palsu.
