KN Sadar Komite Pemilihan di Luar Jalur FIFA

Kongres PSSI
Sumber :
  • Zika Zakiya/VIVAnews

VIVAnews - Anggota Komite Normalisasi (KN) FX Rudi Hadiyatmo mengaku pihaknya telah berusaha mencegah dibentukanya Komite Pemilihan (KP). Pasalnya, langkah tersebut tidak sesuai dengan instruksi dari FIFA.

Pertemuan KN dengan 101 pemilik suara PSSI di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis, 14 April 2011 berubah jadi Kongres. KN juga akhirnya menyetujui dibentuknya Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan.

Namun manuver pemilik suara tersebut ternyata tidak mendapat persetujuan dari FIFA. Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi FIFA, Thierry Regenass dalam emailnya kepada VIVAnews, Jumat, 15 April 2011 menyatakan bahwa Komite Normalisasi adalah Komite Pemilihan.

"Tidak perlu adanya pemilihan komite lain," ujarnya.

Sebelumnya FIFA juga dengan tegas menyatakan bahwa KN secara otomatis berfungsi sebagai Komite Pemilihan. Lantas kenapa KN yang katanya tidak mendapat tekanan menyetujui dibentuknya Komite Pemilihan?

"Dalam kongres, mereka(para pemilik suara) ngotot dibentuk Komite Pemilihan," kata Rudi kepada wartawan, Jumat, 15 April 2011.

"Jika tidak ada titik temu, mereka minta digelar voting aja. Kalau voting, 8 orang (Komite Normalisasi) dengan 87 (pemilik suara), yah jelas kalah," lanjut Rudi yang juga Ketua Umum Persis Solo itu.

Menurut Rudi, sejak awal KN sudah berusaha maksimal untuk menjalankan instruksi FIFA. Namun Komite yang diketuai oleh Agum Gumelar tersebut tidak kuasa menghadapi desakan peserta Kongres untuk membentuk pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan. 

"Sebenarnya kami sudah menjelaskan kepada mereka(para pemilik suara), bahwa dibentuknya Komite Normalisasi oleh FIFA untuk menormalkan kondisi PSSI. Namun mereka bicara mengatasnamakan statuta FIFA dan PSSI. Bahwa Komite Pemilihan dibentuk dalam kongres. Padahal itu kan jika dalam kondisi normal" bebernya.

"Surat dari FIFA sudah jelas, ada 4 hal yang harus dilaksanakan Komite Normalisasi. Salah satunya Komite Normalisasi dalam kondisi darurat seperti ini ditunjuk juga sebagai Komite Pemilihan" papar Rudi.

Sebelumnya, Ketua KN, Agum Gumelar membantah adanya tekanan dalam Kongres yang digelar kemarin. Agum bahkan bersedia mempertanggungjawabkan hasilnya. Rencananya, Agum akan membawa hasil Kongres dadakan itu ke markas FIFA, Zurich, Swiss, Selasa, 19 April 2011.

Kasus Uang Tutup Mulut Donald Trump Seret Nama Karen McDougal, Siapa Dia?
Anthony Sinisuka Ginting melawan Viktor Axelsen di Thomas Cup

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Thomas Cup dan Uber Cup merupakan salah satu kompetisi bulutangkis bergengsi di dunia dengan menggunakan sistem beregu putra dan putri.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024