- Zika Zakiya/VIVAnews
VIVAnews - Sikap Komite Normalisai (KN) untuk tetap menjalankan fungsi sebagai Komite Pemilihan dinilai belum mewakili institusi yang bersangkutan. Keputusan baru dianggap sah bila diputuskan lewat rapat pleno.
Demikian diungkapkan oleh Wakil Ketua Komite Pemilihan versi Kongres PSSI, 14 April 2011, Wisnu Wardana. Wisnu bahkan menuding keputusan itu hanyalah sikap pribadi Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar saja.
"Ternyata Agum masih lebih condong terhadap keputusan FIFA. Tapi itu pendapat Agum pribadi. Oleh karenanya, kami meminta Komite Normalisasi lakukan Pleno untuk menentukan sikap," Wisnu, Senin, 25 April 2011.
Pernyataan ini disampaikan Wisnu menyikapi hasil pertemuan Komite Normalisasi dan Komite Pemilihan versi Kongres PSSI, sore tadi, Senin 25 April 2011. Pertemuan digelar di kantor PSSI, Senayan, Jakarta.
Usai pertemuan, Agum mengatakan akan tetap menjalankan tugas Komite Normalisasi sesuai dengan instruksi FIFA. Salah satunya adalah mengambil alih tugas Komite Pemilihan jelang Kongres PSSI, 20 Mei 2011.
Wisnu dengan tegas menolak keputusan ini. Ketua Umum Persebaya Surabaya bahkan menuding FIFA telah melanggar aturan karena telah menempatkan tugas Komite Pemilihan di dalam Komite Normalisasi.
"Tidak ada landasan hukumnya, bahwa Komite Normalisasi sebagai pengambil alih tugas PSSI merangkap Komite Pemilihan. Ini melanggar Statuta PSSI pasal 3 ayat 2 yang berisi dalam situasi apapun, Komite Pemilihan tidak boleh dirangkap oleh Exco PSSI" ujar Wisnu.
Wisnu kembali menegaskan pihaknya akan tetap melaksanakan tugas sebagai Komite Pemilihan karena telah ditetapkan melalui kongres. "Komite Pemilihan tetap jalan terus" kata Wisnu.
"Kami akan tetap berjalan di jalur hukum. Oleh karenanya kami juga tidak setuju ada kongres tandingan, kita mengutuk itu," pungkasnya. (sj)
Terpopuler: Emil Audero Dinaturalisasi Usai Ketemu Erick Thohir Kaka Dicerai karena Terlalu Sempurna
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir baru saja bertemu dengan kiper Inter Milan, Emil Audero. Sementara Ricardo Kaka digugat cerai istrinya karena terlalu sempurna.
