- GOSport/Hery Sudewo
VIVAnews - Mantan-mantan anggota Komite Eksekutif PSSI periode 2007-2011 harus gigit jari. Mereka tidak diperkenankan ikut dalam perebutan posisi yang sama pada Kongres PSSI yang akan digelar 20 Mei 2011.
Keputusan ini dikeluarkan oleh Komite Normalisasi (KN) usai melakukan verifikasi bakal calon pada pemilihan pengurus baru PSSI. Pengumuman disampaikan di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Jumat, 30 April 2011.
"Dalam rapat pleno KN, berdasarkan instruksi FIFA pada 4 dan 21 April 2011, kami memutuskan menolak dan menggugurkan mantan anggota exco PSSI yang sebelumnya telah diberhentikan oleh FIFA," kata Joko.
Menurut Joko, ada tujuh mantan anggota komite exco PSSI yang tidak lolos verifikasi. Mereka adalah Bernhard Limbong, Subardi, Muhammad Zein, Ibnu Munzir, Ferry Paulus, Togar Manahan Nero, dan Mafirion.
FIFA menilai PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid tidak lagi bisa mengendalikan persepakbolaan di Indonesia. Karena itu, FIFA membentuk Komite Normalisasi untuk mengambil alih tugas Komite Eksekutif PSSI.
Keputusan ini dikeluarkan oleh FIFA beberapa hari setelah PSSI gagal menggelar Kongres di Pekanbaru, Riau, 26 Maret 2011. Akibat kejadian ini, FIFA berkesimpulan bahwa PSSI telah kehilangan kredibiltasnya dan tidak dalam posisi untuk menyelesaikan krisis yang terjadi saat ini.
"Mengenai rincian bakal calon yang lolos dari verifikasi akan kami umumkan lewat situs resmi PSSI," kata Joko yang juga anggota Komite Normalisasi.
Pengumuman hasil verifikasi bakal calon dihadiri oleh 7 dari 8 anggota KN. Ketua KN, Agum Gumelar memimpin langsung acara ini. Sedangkan satu-satunya anggota KN yang absen adalah Syamsul Ashar (Persik).
Komite Normalisasi juga telah menolak melakukan verifikasi terhadap berkas George Toisutta dan Arifin Panigoro. Keduanya adalah dua dari empat nama yang dilarang oleh FIFA untuk maju pada pemilihan pengurus PSSI 2011-2015.
Kata PSSI Usai Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong
PSSI resmi memperpanjang kontrak Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu akan menangani Timnas Indonesia hingga 2027 mendatang.
