- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Dua pemain naturalisasi, Diego Michiels dan Ruben Wuarbanaran, akan bergabung dengan seleksi pemain Tim Nasional U-23 SEA Games di Pusdiklat Kopassus Batujajar, Bandung, hari ini, Jumat 6 Mei 2011.
Hal ini diungkapkan Direktur Bidang Teknis Badan Tim Nasional (BTN), Iman Arif, kepada VIVAnews. Iman menegaskan Diego dan Ruben telah tiba di Jakarta pagi ini dan akan menyusul tim ke Batujajar.
"Sekitar 38 pemain akan berangkat ke Batujajar siang ini. Ruben dan Diego sudah datang tadi pagi, nanti sore mereka akan menyusul ke Batujajar. Tapi, sepertinya Ruben masih mengalami sedikit cedera," ujar Iman.
Iman menjelaskan dua pemain naturalisasi lainnya, Joey Suk dan Stefano Lilipaly, diberi tenggat waktu untuk bergabung dengan tim hingga Juni. Pasalnya kedua pemain tersebut masih dibutuhkan tenaganya di klub masing-masing, Go Ahead Eagles dan FC Utrecht.
Program pengembangan karakter di Batujajar, Bandung, 7-21 Mei, merupakan seleksi tahap pertama jelang SEA Games XXVI mendatang. Namun, Iman menegaskan seleksi tahap pertama ini tidak ada banyak pencoretan.
"Meski begitu, di Batujajar nanti pelatih Rahmad Darmawan akan tetap memantau fisik dan teknik pemain. Pencoretan cukup drastis akan dilakukan mulai seleksi tahap kedua akhir Juni nanti," papar Iman.
Dari 46 pemain yang dipanggil untuk seleksi, nantinya akan dirampingkan menjadi 30 pemain pada seleksi tahap kedua di Jakarta. Setelah itu akan kembali akan dipangkas menjadi 20 hingga 25 pemain untuk berangkat melakukan Training Camp di Austria.
Terakhir Iman menegaskan baru akan bertemu pelatih Alfred Riedl di Austria setelah Kongres PSSI yang dijadwalkan pada 20 Mei mendatang.
"Rencananya saya akan ketemu dengan coach Riedl sekitar tanggal 25 Mei di Austria. Sekalian meninjau kesiapan tempat TC tim di sana," ucap Iman.
Riedl sendiri akan bertindak sebagai penasihat teknik di timnas SEA Games. Meski begitu, pelatih asal Austria tersebut akan tetap menjadi pelatih kepala ketika timnas U-23 berlaga di ajang AFF Yunior yang akan berlangsung di Jakarta pertengahan Juli mendatang.
Amnesty International Sebut Pelanggaran HAM di RI Semakin Buruk, Aparat Paling Banyak Terlibat
Amnesty International menyoroti beberapa hal yang menunjukkan semakin buruknya situasi HAM di Indonesia, di mana represi atas kebebasan sipil sering terjadi.
