- Antara/ Ismar Patrizki
VIVAnews - Komite Normalisasi menyarankan tiga opsi bagi Jenderal TNI George Toisutta dan Arifin Panigoro yang kukuh menolak keputusan FIFA, yang tidak membolehkan mereka maju ke arena pemilihan Ketua Umum PSSI. Soal ini disampaikan oleh Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Jumat, 6 Mei 2011.
"Silakan bentuk tim yang kuat untuk mengajukan banding ke Zurich (markas FIFA). Yang kedua, silakan gunakan jalur hukum. Ketiga, ini yang sebenarnya saya dan masyarakat harapkan, yakni agar mereka legowo," kata Agum.
Hal ini dikatakan Agum ketika menghadiri 'Dialog Nasional Sepakbola Indonesia' yang diselenggarakan Kantor Berita Antara. Dalam kesempatan yang sama, Agum juga menerangkan proses kerja Tim Verifikasi yang dipimpinnya.
Tim Verifikasi, ujar Agum, membagi berkas pencalonan bakal calon ketua umum, wakil ketua umum dan anggota Exco dalam dua klasifikasi. Hal ini untuk menjawab pertanyaan bisa tidaknya pasangan Toisutta dan Arifin melakukan banding karena berkas pencalonannya tidak diproses Komite Normalisasi.
"Hasil verifikasi dibagi dua, yang tidak lolos dan tidak diproses karena gugur. Yang tidak diproses tidak bisa mengajukan banding," ujar Agum.
FIFA sejak 4 April 2011 lalu sudah memutuskan bahwa empat nama yakni George Toisutta, Arifin Panigoro, Nurdin Halid dan Nirwan Dermawan Bakrie tidak bisa ikut pencalonan. Dua nama terakhir sudah menyatakan menerima keputusan ini.
Namun, Toisutta dan Arifin Panigoro ngotot untuk bisa ikut pencalonan. Sebagian pendukung mereka di Kelompok 78 bahkan sampai menuntut Agum Gumelar mundur dari jabatannya sebagai Ketua Komite Normalisasi. (kd)
Anak Buah SYL Video Call Bahas 'Orang KPK' dan 'Ketua': Siapin Dolar Nanti Kami Atur
Mantan Sespri Sekjen Kementerian Pertanian, Merdian Tri Hadi menyebut terdakwa Kasdi Subagyo sempat berkomunikasi dengan seseorang melalui video call.
