VIVAnews -Jenderal TNI George Toisutta menegaskan, akan mematuhi aturan FIFA yang menolak pencalonan dirinya dan Arifin Panigoro sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015. Namun, Toisutta mengajukan syarat ke FIFA.
"Sebagai anak bangsa, saya dan Pak Arifin Panigoro akan mematuhi aturan. Tapi, saya punya hak bertanya. Karena itu, saya meminta agar FIFA menunjukkan kesalahannya dimana," kata Toisutta, ketika berada di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat 13 Mei 2011, usai membuka Kejuaraan Nasional Judo 2011.
"Kami hanya ingin tahu, tolong tunjukkan mana salah saya, apabila sudah diketahui maka saya bisa "legowo" dan menerima keputusan tersebut," katanya lagi.
Soal Komite Banding Pemilihan yang memutuskan meloloskan namanya dan Arifin Panigoro sebagai bakal calon ketua umum dan wakil ketua umum PSSI periode 2011-2015, ia menegaskan itu adalah kewenangan dari PSSI.
"Saya tidak ikut campur masalah PSSI, baik mengenai masalah banding atau pun pencalonan," jelas Toisutta.
Selama ini, ia hanya mengetahui bagaimana membangkitkan dan mengembalikan kejayaan sepakbola Indonesia. "Soal mereka (pendukungnya) yang tetap akan mencalonkan saya, dan menurut saya itu kehendak mereka, dan saya pun siap maju," jelasnya.
Sebelumnya, Komite Banding Pemilihan PSSI menerima banding yang diajukan George Toisutta dan Arifin Panigoro. Keputusan ini, nantinya akan dilaporkan kepada Komite Normalisasi PSSI.
Dan, Komite Normalisasi sendiri akan mengeluarkan pernyataan resmi menanggapi keputusan Komite Banding itu--yang diduduki oleh para pendukung George-Arifin--pada Jumat, sore ini, 13 Mei 2011.
Agum Gumelar selaku Ketua Komite Nasional menyatakan Komite Banding seharusnya berpegang pada keputusan FIFA itu. Menurut dia, konsekuensi dari pembangkangan semacam itu bisa sangat berat. Indonesia bisa dilarang berkecimpung di semua arena sepak bola internasional. (Laporan : Ibrahim | Malang, umi)