- Zika Zakiya/VIVAnews
VIVAnews - Calon ketua umum PSSI, Agusman Efendi tidak punya kiat khusus dalam menjaring suara pada Kongres PSSI, 20 Mei 2011. Agusman percaya, dirinya masih populer di lingkungan sepakbola nasional.
Agusman pernah diangkat menjadi pelaksana tugas ketua umum PSSI saat Nurdin Halid menjalani pemeriksaan kepolisian pada 2004. Pada waktu yang bersamaan, Agusman juga masih menjabat ketua bidang Usaha dan Promosi PSSI.
Kini Agusman kembali maju memperebutkan posisi PSSI 1. Pria asal Lampung itu akan bertarung dengan 18 kandidat ketua umum PSSI lainnya.
Agusman saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Selasa, 17 Mei 2011 berjanji akan menjadikan sepakbola Indonesia profesional dan juara jika dirinya terpilih. Dan untuk mewujudkan ambisi tersebut Agusman mengusung empat misi.
"Visi saya sederhana, bagaimana menjadikan sepakbola Indonesia menjadi profesional dan juara," kata Agusman.
"Bagaimana membangun industri sepakbola berbasis kompetisi, mengatasi masalah pendanaan klub, perbaikan infrastruktur serta membangun timnas berprestasi dengan pembinaan sepakbola bagi usia dini," beber Agusman.
Agusman juga menyoroti keputusan pemerintah yang ingin menghentikan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bagi klub profesional pada 2012. Menurut Agusman, keputusan itu tidak bisa dilakukan seketika, namun harus dengan cara bertahap.
"Itu tidak bisa langsung, melainkan bertahap. Saat ini tidak semua klub yang mandiri, hanya satu-dua klub," ujarnya.
"Apalagi klub yang berada di daerah jauh (pelosok Indonesia), seperti Wamena misalnya. Oleh karenanya, mari kita carikan jalan keluar, ajak swasta dan memberikan edukasi. Dan ini sebenarnya tidak terlalu sulit, karena sepakbola sudah memasyarakat," lanjutnya.
Dalam menjaring suara, Agusman mengaku tak punya kiat khusus. Langkah dialog hanya akan dilakukannya dengan kelompok 78, yang mengklaim dihuni oleh mayoritas pemilik suara PSSI. Kelompok ini merupakan pendukung setia dua kandidat yang dilarang maju oleh FIFA, George Toistutta dan Arifin Panigoro.
"Saya akan mensosialisasikan ke pengprov-pengprov dan klub-klub. Ini sebenarnya hanya mengulang-ulang saja, kan saya pernah menjadi pejabat ketum PSSI 2004-2006" ujarnya. "Pendekatan yang akan dilakukan tentunya mengutamakan dikusi dan dialog. Saya selalu terbuka untuk berdialog."
"Kalau selama ini terlihat ada perbedaan-perbedaan antarkelompok, saat ini mari kita berdialog untuk sama-sama membenahi PSSI ke depan," pungkasnya. (art)
Motor Baru Jangan Sampai Kehabisan Bensin, Risikonya Besar
Bagi pengguna motor baru yang dibekali dengan sistem pengabutan injeksi, perhatikan baik-baik indikator bahan bakar.
