Sutiyoso:

Jaga Nama Indonesia di Mata FIFA dan AFC

Sutiyoso
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Salah satu calon Ketua Umum PSSI, Sutiyoso, menyayangkan ricuh di Kongres PSSI. Padahal, menurut Sutiyoso, Kongres ini dihadiri utusan Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) dan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC).

Situasi Kongres PSSI di Hotel Sultan, Jakarta yang dimulai sekitar pukul 14.30 WIB mendadak panas seusai dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng. Banyak peserta melakukan interupsi. Rata-rata mereka yang berasal dari Kelompok 78 mempertanyakan alasan penolakan FIFA kepada George Toisutta dan Arifin Panigoro untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI.

Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar pun terpaksa melakukan skors Kongres, sekaligus untuk istirahat, salat, dan makan malam. Saat ke luar dari ruangan Kongres, Agum belum mau berkomentar banyak.

Kemenkominfo Gelar Talkshow “Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”

"Nanti aja deh, ya. Nanti aja deh," kata Agum ketika ditanya wartawan tentang kemungkinan Kongres akan deadlock.

Bahkan, utusan FIFA, Thierry Regenass dipaksa untuk memberikan pernyataan. Tapi, para peserta masih tidak puas atas keterangan direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi FIFA ini. Mereka terus memaksa untuk dilakukan voting agenda yang akan dibahas di Kongres yang sebelumnya sudah disusun Komite Normalisasi.

"Mari jaga nama baik Indonesia di mata wakil FIFA. Jangan sampai kita menjelekkan nama Indonesia di depan FIFA dan AFC," kata Sutiyoso yang juga hadir di Hotel Sultan. "Biarkan Kongres berjalan dengan mekanisme yang ada. Jangan banyak yang ngotot, teriak-teriak."

Sementara itu, Sekretaris Umum Persisam Samarinda, Yunus Nusi yang juga anggota Kelompok 78 menyebut kubunya tetap solid untuk menggolkan voting. Mereka tetap meminta agar Komite Banding Pemilihan menjelaskan alasan meloloskan George Toisutta dan Arifin Panigoro maju dalam pencalonan. Meski dua nama ini telah dilarang oleh FIFA dan tak diverifikasi oleh Komite Normalisasi.

"PSSI menerima surat banding GT-AP meskipun tidak diverifikasi dari awal. Kalaupun voting, kami yakin suara Kelompok 78 tetap solid," kata Yunus.

Kelompok 78 menjadikan Bussines Center Hotel Sultan sebagai markas mengumpulkan anggotanya. Di sana juga terlihat pengacara GT-AP saat mengajukan gugatan ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Sejauh ini, GT-AP belum menunjukkan batang hidungnya di Kongres. (art)

Sekjen DPP PKS Aboe Bakar Al Habsyi.

PKS Terbuka untuk Bertemu Prabowo tapi Bukan untuk Menyusul PKB

Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan rencana pertemuan dengan calon presiden terpilih Prabowo Subianto masih menunggu waktu yang tepat.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024