Agum Terbang ke Swiss dengan Perasaan Was-was

Kongres PSSI
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Permasalahan yang menimpa sepakbola Indonesia tidak masuk dalam agenda Kongres FIFA mulai 1 Juni 2011. Meski demikian, Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar masih tetap was-was.

Sikap ini ditunjukkan Agum saat menggelar jumpa pers jelang keberangkatannya ke markas FIFA, Zurich, Swiss, Sabtu, 28 Mei 2011. Agum sendiri mengaku sudah siap menerima apapun keputusan FIFA.

Agum juga siap menerima alternatif penyelesaian permasalahan yang mungkin akan diajukan FIFA. Baik itu, penyelengaraan Kongres PSSI lanjutan hingga penetapan langsung dirinya sebagai ketua umum PSSI.

"Alternatif-alternatif seperti itu kami serahkan kepada FIFA. Apa boleh buat, kita harus terima," kata Agum dalam jumpa pers di kantor PSSI, Sabtu, 28 Mei 2011.

"Kalau diminta FIFA, saya akan minta izin dulu dengan cucu saya. Demi negara, saya siap," ujar Agum menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan dirinya ditunjuk langsung menjadi ketua PSSI oleh FIFA.

Agenda Kongres FIFA yang dirilis lewat situs resminya memang tidak mencantumkan nama Indonesia. Dua negara bermasalah yang akan dibahas pada forum tersebut hanyalah Bosnia dan Brunei Darussalam.

Wajar bila Agum tetap khawatir terhadap nasib sepakbola nasional. Pasalnya, Indonesia sudah dua kali gagal menjalankan instruksi FIFA menggelar Kongres PSSI. Pertama saat digelar di Pekanbaru, Riau, 26 Maret 2011 dan kedua saat digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat, 20 Mei 2011 lalu.

Kesan membangkan Indonesia terhadap instruksi FIFA bahkan semakin terlihat pada Kongres 20 Mei lalu. Saat itu, kelompok 78 ngotot mencalonkan dua kandidat yang sebelumnya sudah dilarang FIFA untuk maju, yakni George Toisutta dan Arifin Panigoro.

Aksi pemaksaan kehendak itu dilakukan melalui hujan interupsi oleh anggota Kelompok 78. Akibatnya, sidang pun berakhir deadlock. Menurut Agum, wakil FIFA yang hadir sangat kecewa dengan kondisi ini.

Posisi Indonesia semakin terpojok setelah Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) meminta FIFA menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. Nasib Indonesia akan ditentukan lewat rapat Komite Eksekutif FIFA yang digelar, Senin, 30 Mei 2011.

Agum sendiri akan bertolak ke Swiss untuk menemui presiden FIFA, Sepp Blater. Agum akan bertolak malam ini bersama anggota KN Joko Driyono.

Sebelum bertolak ke Swiss, Agum berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tetap menjaga hati dan berusaha menciptakan suasana kondusif.

"Jangan ada saling tuduh menuduh, caci-memaki, pertentangan argumen yang tidak sehat. Saya akan berjuang di sana (markas FIFA)," kata Agum. (sj)

Bacok Penjual Nasgor di Cilincing hingga Tewas, Bucing Terancam Hukuman 15 Tahun Bui
Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut Sebut Apple Bakal Investasi Besar: Tim Cook Baru Sadar RI Potensial

Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan menegaskan Tim Cook menyampaikan minatnya untuk investasi di Indonesia, dan rencana ini akan ditindaklanjuti oleh kedua tim.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024