- ANTARA/Rosa Panggabean
VIVAnews - Meski Indonesia kembali lolos dari sanksi FIFA, namun Badan Tim Nasional (BTN) tetap was-was tim Merah Putih tidak bisa bermain di pentas internasional.
Hal ini diungkapkan Deputi Bidang Teknis BTN, Iman Arif, ketika dihubungi VIVAnews, Selasa 31 Mei 2011. Iman mengaku meski FIFA kembali memberi kesempatan bagi Komite Normalisasi untuk menggelar Kongres selambat-lambatnya 30 Juni, namun ada sedikit ketakutan Indonesia terkena sanksi.
Pasalnya, jika Kongres kembali gagal dilakukan hingga 30 Juni mendatang, maka secara otomatis Indonesia akan terkena sanksi FIFA mulai hari berikutnya, 1 Juli 2011.
"Keputusan FIFA itu memang yang terbaik, tapi bukanlah jaminan. Karena kita masih akan terkena sanksi jika tidak bisa menjalankan Kongres. Waktu yang diberikan juga satu bulan," ujar Iman.
Iman mengaku akan berkonsultasi dengan pelatih Alfred Riedl untuk membicarakan agenda timnas, khususnya senior, menyusul keputusan FIFA tidak memberi sanksi kepada Indonesia.
Iman menegaskan sebelum keputusan FIFA muncul, pekan lalu, Riedl sudah mempersiapkan dua alternatif. Pertama jika Indonesia terkena sanksi, dan kedua jika tidak terkena sanksi.
"Hari ini kita akan menentukan kembali agenda timnas. Karena tanggal 20 Juni nanti timnas senior akan berkumpul guna persiapan Pra-Piala Dunia melawan Turkmenistan, sedangkan timnas U-23 berkumpul pada 24 Juni," papar Iman.
Timnas senior, aku Iman, rencananya akan melakukan ujicoba melawan Singapura pada 6 Juli mendatang. Sepekan kemudian kembali melakoni ujicoba antara melawan Singapura atau Australia di Jakarta.
Selanjutnya timnas senior akan melawan Turkmenistan pada babak kedua Pra-Piala Dunia pada 23 Juli. Namun, agenda itu akan sia-sia jika Indonesia terkena sanksi FIFA karena kembali gagal menggelar Kongres. (eh)