Suka Cita Pemain Arema Pecahkan Rekor

Yongki Aribowo
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Arema Indonesia mengakhiri musim 2010-11 dengan manis. Tim Singo Edan melibas Bontang FC 8-0 di pertandingan terakhir Liga Super Indonesia (ISL) dan menyalip Persija Jakarta di klasemen akhir sehingga berhak duduk sebagai runner up.

Bukan itu saja, skor yang dibukukan di Stadion Kanjuruhan, Minggu 19 Juni 2011 tersebut menjadi rekor baru bagi Arema karena bisa mencetak delapan gol dalam satu pertandingan.

Kehadiran Anies dan Muhaimin di KPU Tunjukkan Kedewasaan Politik meski Pahit, Menurut Pengamat

Tiga gol Singo Edan dicetak striker muda tim nasional Indonesia, Yongki Aribowo. Sisanya dilesakkan Talaohu Abdul Musafri di menit 1 dan 7, Roman Chmelo menit 54 dan 72, serta Achmad Amiruddin di menit 58.

"Perasaan senang banget, ngga nyangka bisa cetak tiga gol. Yang jelas aku bersyukur sama Allah SWT buat pertandingan kemarin," ujar Yongki dalam pesan singkatnya pada VIVAnews, Senin 20 Juni 2011.

Arema menduduki posisi runner up ISL meraih poin sama dengan Persija Jakarta: 52. Arema unggul selisih gol atas Persija yang 'hanya' menang 3-0 atas PSPS Pekanbaru di laga terakhir.

"Tak lupa juga aku ucapkan terima kasih buat Aremania dan Aremanita yang sudah datang ke stadion, sudah ngasih suport," tambahnya.

Rasa gembira juga turut dibagi Muhammad Fachrudin dalam jejaring mikroblog yang sama. "Alhamdulillah, AFC," kata Fachrudin menyebut kompetisi level Asia, AFC Cup, yang akan mereka ikuti musim depan.

Prestasi Singo Edan musim ini terjadi dalam bayang-bayang carut marutnya manajemen klub. Beruntung, juara ISL musim lalu ini mampu mengakhiri musim ini di posisi runner up dan mempertahankan status Arema sebagai klub elit di Tanah Air. (eh)

Viral! Bawa Kabur Motor Kurir yang Sedang Antar Paket, Pelaku Babak Belur Dihajar Warga
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Terinspirasi Langkah Indonesia, Amerika Serikat Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Airlangga: Implementasi EUDR jelas akan melukai dan merugikan komoditas perkebunan dan kehutanan yang begitu penting buat kami seperti kakao, kopi, karet, produk kayu.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024