"Tanpa APBD, Klub Indonesia Bisa Hidup"

Joko Driyono.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, berharap klub-klub Liga Super Indonesia lebih bijak dalam menggunakan dana musim depan. Hal ini dilakukan menyusul penghentian dana APBD untuk klub-klub sepakbola profesional.

Keputusan Pemerintah untuk menghentikan dana APBD untuk klub-klub sepakbola profesional mulai 2012 membuat ketar-ketir manajemen sebagian besar klub ISL. Mereka beranggapan tanpa bantuan APBD, maka keberlangsungan hidup sebuah klub tidak akan dapat berlanjut.

Namun, CEO PT Liga Joko Driyono menilai klub Indonesia dapat bertahan tanpa bantuan APBD. Asalkan klub mau lebih rasional dalam mengelola keuangan klub khususnya merubah kebiasan mengontrak pemain dengan angka fantastis.

Joko menilai pengeluaran mayoritas klub sepakbola Indonesia saat ini lebih besar untuk kontrak pemain dibandingkan untuk biaya urusan akomodasi dan logistik. Angkanya pun cukup fantastis, mencapai 80 persen dari pengeluaran klub.

"Realisasi (klub tanpa APBD) dianggap tidak mudah, dan semua klub seolah-olah tersandera oleh kebutuhan liga yang terus naik. Padahal 80 persen dana klub dihabiskan untuk membayar pemain," ujar Joko di kantor PSSI, Selasa, 28 Juni 2011.

"Negara yang makmur saja seperti Singapura dan Malaysia membayar pemain lebih murah. Bayangkan kompetisi tahun depan sudah dilaksanakan tanpa APBD, maka klub tentu akan mengimbanginya dengan rasionalisasi pembiayaan," papar Joko.

Joko menganalogikan kontrak Bambang Pamungkas yang satu musim mencapai Rp1,5 miliar di Persija Jakarta. Pria yang juga menjabat sebagai anggota Komite Normalisasi PSSI tersebut menilai kontrak Bambang bisa dipangkas menjadi Rp750 juta.

Joko sendiri yakin klub-klub Indonesia bisa hidup tanpa bantuan APBD. Justru Joko menilai situasi ini dapat dijadikan momentum oleh klub untuk mengelola manajemen keuangan mereka dengan baik.

Mengenai pengganti sumber pendanaan melalui bantuan hibah APBD, Joko menuturkan ada tiga jalur favorit yang dapat dilakukan oleh setiap klub, yakni sponsorsip, ownership dan ketika partnership. Ketiga langkah itu juga bisa melibatkan pemerintah.

Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan
Ridwan Kamil dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan Golkar cenderung mendorong Ridwan Kamil (RK) maju di Pilkada Jawa Barat ketimbang DKI Jakarta.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024