- VIVAnews/Marco Tampubolon
VIVAnews - Komite Normalisasi kembali menggelar pertemuan dengan Penyelenggara Liga Primer Indonesia di kantor PSSI, Jumat, 1 Juli 2011. Pertemuan ini adalah tindak lanjut dari pertemuan pertama yang digelar pada pekan lalu yang membahas proses afiliasi LPI ke bawah kendali PSSI.
Anggota Komite Normalisasi, Joko Driyono menjelaskan dalam pertemuan kedua ini pihaknya telah menerima sejumlah dokumen terkait penyelenggaraan kompetisi Liga Primer Indonesia guna dilakukan sebuah kajian.
"Kami sudah menerima beberapa dokumen terkait regulasi. Akan kami lakukan pendalaman dokumen regulasi ini," ujarnya usai pertemuan.
Sementara itu, terdapat sejumlah poin utama yang masih dalam pembahasan panjang pada pertemuan itu. Yaitu mengenai status pemain dan penggunaan wasit dalam pertandingan kompetisi LPI. "Dua hal yang masih dibahas adalah status pemain dan proteksi perikatan para pemain di LPI," paparnya.
"Selain itu aspek pertandingan juga masih perlu pendalaman, yaitu mengenai penggunaan wasit. Apakah disiapkan oleh PSSI atau disediakan oleh LPI tapi di bawah pengawasan PSSI," lanjutnya.
Rencananya, Komite Normalisasi akan kembali menggelar pertemuan dengan LPI pada 6 Juli. "Kami sepakat untuk bertemu kembali pada 6 Juli untuk menindaklanjuti draft regulasi yang diterima," ujarnya.
Joko pun berharap seluruh proses ini dapat diselesaikan sebelum 10 Juli mendatang sesuai dengan batas akhir yang diberikan FIFA.
LPI Ingin Melebur
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Liga Premier Indonesia, Widjayanto usai pertemuan berharap proses afiliasi ini dapat berjalan lancar. "Ini merupakan keinginan kami untuk berafiliasi di bawah payung PSSI," ujarnya.
Ia pun memiliki harapan LPI ke depannya dapat melebur bersama Liga Super Indonesia. "Tentu kami menginginkan itu (LPI melebur dengan LSI). Karena tujuan berdirinya LPI untuk membangun sepakbola Indonesia profesional," lanjutnya singkat. (art)
Kemenkominfo Gelar Talkshow “Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo RI) mengadakan kegiatan talkshow chip in “Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan” pada tanggal 24 April 2024.
