- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Empat hari jelang Kongres Luar Biasa PSSI, kelompok pemilik suara yang sering disebut Kelompok 78, tetap menyatakan solid mengusung George Toisutta dan Arifin Panigoro.
Kongres yang akan berlangsung di Solo, Sabtu 9 Juli 2011, akan menjadi harapan terakhir untuk menyelamatkan persepakbolaan nasional. Jika kembali berakhir deadlock seperti Kongres yang berlangsung di Jakarta, 20 Mei lalu, maka otomatis Indonesia akan terkena sanksi FIFA.
Segala upaya yang dilakukan Kelompok 78 untuk meloloskan George Toisutta dan Arifin Panigoro sebagai calon ketua umum dan wakil ketua umum di Kongres nanti masih menemui jalan buntu. Namun salah satu anggota Kelompok 78, Catur Agung Saptono, menegaskan pihaknya masih solid mendukung George dan Arifin.
"Sampai saat ini masih seperti itu (mendukung George dan Arifin). Kami tetap solid. Meski jarang bertemu kami tetap konsolidasi melalui sambungan telepon," ujar Catur saat dihubungi VIVAnews.com, Selasa 5 Juli 2011.
Catur menegaskan pihaknya tidak mempersiapkan strategi khusus jelang Kongres di Solo. "Kami selaku pemilik suara hanya berharap Kongres nanti harus berdasarkan Statuta PSSI dan Standard Electoral Code FIFA. Kami juga berharap adanya pergantian rezim," papar Catur.
Terakhir sekretaris umum klub Divisi II Liga Indonesia, Nusa Ina FC, itu berharap agar para anggota komite eksekutif (Exco) kepengurusan yang lama tidak lagi terpililh di Kongres mendatang.
"Jangan sampai, Exco pengurus sebelumnya terpilih lagi di posisi-posisi yang penting seperti anggota Exco atau ketua-ketua badan kompetisi sepakbola di Indonesia. Kasih kesempatan yang lain," papar Catur. (eh)
AHY Ogah Bebankan Prabowo soal Jatah Menteri Buat Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku pasrah terkait jatah menteri yang akan diberikan capres pemenang Pilpres Prabowo Subianto.
