SP Bersedia Lepas Dua Legiun Asingnya

Edward Junior Wilson saat berseragam Semen Padang.
Sumber :
  • google.com

VIVAnews - Wacana pembatasan kuota pemain asing pada Liga Super Indonesia (ISL) 2010/2011 telah membuat klub-klub mulai mempersiapkan diri. Salah satunya adalah tim kuda hitam ISL musim 2010/2011 Semen Padang.

"Kita sudah minta pada pelatih untuk melakukan simulasi dengan tiga pemain asing, seperti bermain di divisi utama," ujar menejer Semen Padang Asdian kepada VIVAnews, Minggu 24 Juli 2011.

Bila aturan ini benar-benar berlaku, maka dua pemain asing Semen Padang dipastikan akan terlempar. Padahal saat ini, tim berjuluk Kabau Sirah telah memperpanjang kontrak kelima legiun asingnya untuk dua musim ke depan.

Ratusan Karyawan PT PRLI Demo Lagi, Minta MA Lakukan Penggantian Majelis Hakim

Kelimanya adalah Yoo Hyun Koo (Korsel), Park Chul Hyung (Korsel), Edward Wilson (Liberia), Esteban Vizcarra (Argentina), dan David Pagbe (Kamerun).

"Pasti kita akan memperbarui kontrak yang ada dengan pemain asing dan ini telah tertuang dalam kontrak," tambah Asdian. Pihak Semen Padang pun akan menyisakan pemain asing di lini tengah, depan, dan belakang.

Meski demikian, SP juga tak mau gegabah. Pasalnya, wacana pembatasan jumlah pemain asing untuk musim depan masih simpang siur. Manajemen Semen Padang masih menunggu PSSI membuat regulasi resmi mengenai pembatasan ini.

"Saat ini kan belum jelas, apakah hanya dibolehan tiga orang yang bermain di lapangan atau hanya yang dibolehkan pada satu klub," ujarnya.

Asdian menambahkan, pihaknya tetap mendukung pembatasan pemain asing. Pasalnya regulasi ini akan menambah jam terbang pemain-pemain lokal.

"Bisa lebih mengutamakan pemain nasional, buat kita tidak ada masalah. Pemain yang sudah dikontrak kan bisa dijual lagi," katanya.

Musim lalu, Semen Padang mengeluarkan dana Rp11 miliar untuk mengontrak 25 pemain yang berlaga di ISL musim lalu. Tahun ini, anggaran belanja pemain sepertinya tidak akan terlalu jauh dari anggaran musim depan. 

Laporan Eri Naldi|Padang

Ironi Perburuan Badak Jawa di Kawasan Konservasi Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 280 Juta
Chief Executive Officer Indodax Oscar Darmawan.

Asia Tenggara Bisa Jadi Pemimpin Industri Kripto Dunia, Begini Penjelasannya

Penelitian Statista mengungkapkan, pasar kripto di Asia Tenggara diproyeksikan mencapai US$1.787 juta atau sekitar Rp27,5 triliun pada tahun 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024