- FOTO ANTARA/Regina Safri
VIVAnews - Manajemen Persiba Bantul akhirnya bisa bernafas lega. Pasalnya kekurangan dana sebesar Rp 4,5 milyar dipastikan akan ditalangi oleh Pemerintah Kabupaten Bantul yang akan diserahkan melalui Komite Olahraga Nasional (KONI) Bantul.
Pemkab Bantuk rencananya akan mengucurkan dana hibah ke KONI Bantul yang akan diteruskan kepada Persiba. Dana ini akan digunakan untuk membayar gaji pemain dan persiapan menghadapi Liga Super Indonesia (ISL) musim depan.
"Dalam RAPBD Perubahan 2011 Pemkab Bantul memang mengajukan dana untuk
pembayaran gaji pemain yang hingga saat ini belum terbayar serta berbagai persiapan untuk menghadapi ISL depan," kata Kepala Kantor Pemuda dan Olahraga (PORA), Pemkab Bantul, DIY, Edi Bowo Nurcahyo Selasa, 2 Agustus 2011
Menurut Nurcahyo dana Rp 4,5 milyar yang diajukan adalah dana hibah yang langsung diberikan kepada KONI Bantul. Sedangkan pihaknya hanya mengetahui semata karena PORA hanya mengurusi masalah olahraga di Kabupaten Bantul.
"Dana hibah itu langsung diberikan kepada KONI dan tidak melalui PORA.
PORA sifatnya hanya mengetahui adanya dana hibah dari Pemkab Bantul
untuk KONI," ujar Nurcahyo.
Lebih lanjut Nurcahyo menyatakan untuk detail penggunaan anggaran tersebut pihak Persibalah yang lebih mengetahuinya. "Untuk detailnya kita tidak mengetahui penggunaan anggarannya. Namun yang jelas dalam RAPBD Perubahan tahun 2011 ini ada pengajuan dana hibah untuk KONI sebesar Rp 4,5 Miliar khususnya untuk Persiba Bantul," ujarnya.
Anggaran sebesar Rp 4,5 milyar diajukan oleh Pemkab Bantul disebabkan karena anggaran Persiba Bantul sebesar Rp 8 milyar tidak mencukupi untuk membiayai Persiba hingga masuk atau lolos ke ISL. Asumsi awal dana sebesar Rp 8 milyar hanyalah Persiba bertahan di devisi utama PSSI, namun dalam kenyataannya Persiba Bantul berhasil menjadi juara pertama deviisi utama PSSI dan masuk ke ISL sehingga ada biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh persiba.
"Jika pada awalnya anggaran untuk Persiba disetujui sebesar Rp 12,9 milyar seperti pengajuan dalam APBD 2011 maka tidak perlu lagi dianggarkan dana tambahan sebesar Rp 4,5 milyar untuk menutup biaya persiapan Tim Persiba dan gaji pemain," jelasnya.
Kepala Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Pemkab Bantul, Helmi Jamharis mengakui pengajuan dana untuk Persiba sebesar Rp 4,5 milyar tersebut karena masih dimungkinkan APBD membiayai Persiba pada tahun 2011 ini. Namun untuk tahun 2012 Pemkab tidak diperkenankan untuk membantu Persiba Bantul yang masuk ISL dengan anggaran dari APBD.
"Untuk APBD tahun 2011 ini, Pemkab Bantul masih dimungkinkan membantu pendanaan bagi Persiba. Namun untuk tahun 2012 mendatang, APBD tidak boleh lagi digunakan untuk pembiayaan sepak bola yang sifatnya profesional seperti pembiayaan Tim Persiba Bantul yang masuk ISL,” ujarnya
Helmi menyatakan anggaran sebesar Rp 4,5 milyar yang diajukan oleh Pemkab Bantul dalam RAPBD Perubahan itu tidak diambilkan dari sisa dana gaji PNS namun diambilkan dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA).
"Kita tidak mengambil dana sisa gaji PNS untuk membiayai Persiba Bantul," tandasnya.
Laporan: Juna Sanbawa/Bantul