- Banjir Ambarita/VIVAnews
VIVAnews - Kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) musim 2011-2012 akan dimulai 8 Oktober 2011. Hal ini demi memenuhi ketentuan AFC yang menyatakan Indonesia harus menggelar kompetisi sebelum 14 Oktober 2011.
AFC memang telah mengancam PSSI. Jika tak mampu menggelar kompetisi sebelum tenggat waktu itu, Indonesia dilarang ikut serta dalam kompetisi Liga Champions Asia selama 3 tahun ke depan.
"Deadline AFC untuk kompetisi sebelum 14 Oktober 2011. Sehingga kami menetapkan tanggal 8 Oktober untuk memastikan kami benar-benar telah memenuhi persyaratan yang diminta AFC tepat waktu dan terencana," ujar Koordinator Kompetisi PSSI yang juga anggota Komite Eksekutif PSSI, Sihar Sitorus dalam Workshop AFC-PSSI di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu 3 Agustus 2011.
Untuk persiapan pelaksanaan kompetisi, seluruh klub ISL dan Divisi Utama diberi waktu hingga 22 Agustus 2011 mempersiapkan dan mengajukan dokumen persyaratan kepada PSSI. Dokumen yang harus diserahkan terdiri dari lima aspek profesional yaitu legal, keuangan, infrastruktur, SDM dan Sporting (perangkat pertandingan dan kontrak pemain).
"PSSI mencoba sebaik mungkin untuk membantu mempercepat proses kelengkapan dokumen seluruh klub," tandas Sihar.
Kemudian, pada 23 Agustus, PSSI mulai melakukan verifikasi seluruh dokumen klub yang telah diserahkan oleh klub. Dan pada 25 Agustus, PSSI akan mengumumkan klub-klub yang berhak mengikuti kompetisi.
"25 Agustus, PSSI akan mengumumkan peserta kompetisi berdasarkan rangking yang didapat klub sesuai kriteria Liga Champions Asia. Itu untuk dilihat berapa jumlah yang memenuhi persayaratan. 25 Agustus baru bisa dilihat hasilnya," ujar Sihar.
Selanjutnya, PSSI menyerahkan seluruh dokumen tersebut kepada AFC pada 3 September mendatang. "Verifikasi AFC dilanjutkan inspeksi ke Indonesia pada September akhir. Nanti akan diambil keputusan apakah ISL layak masuk Liga Champions Asia atau tidak," papar Sihar. (eh)
Cegah Kontaminasi Bromat Berlebih pada Air Minum, Pemerintah Diminta Proaktif
Pemerintah dan produsen diminta untuk lebih proaktif guna mencegah potensi kontaminasi Bromat berlebih pada air minum. BPOM menetapkan ambang batas Bromat 10 ppb.
