- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Kehadiran tim nasional (timnas) Indonesia di Cilegon, Banten, telah dinantikan para suporter Tim Merah Putih yang ada di sana. Mereka bahkan rela menunggu berjam-jam hanya untuk melihat langsung pemain idolanya tersebut.
PSSI memutuskan memindahkan pelatnas timnas senior dari Jakarta ke Cilegon, Banten. Langkah ini diambil agar Firman Utina dan kawan-kawan bisa lebih fokus dalam menjalani persiapan babak III Pra Piala Dunia (PPD) 2014.
Mengetahui kabar ini, puluhan suporter timnas yang ada di Cilegon pun mendatangi Hotel Grand Mangkuputra. Dengan memakai kaos timnas suporter-suporter tersebut dengan setia menunggu kedatangan pasukan Garuda.
Timnas dijadwalkan tiba Kamis sore, 4 Agustus 2011. Namun, sejak siang para suporter Merah Putih itu sudah berkumpul di pinggir jalan Askes Tol Cilegon Timur. Maklum para suporter ini tidak diperkenankan memasuki area hotel.
Adri salah seorang suporter yang ditemui VIVAnews.com mengaku rela menunggu berjam-jam untuk bertemu dengan pemain idolanya. Dia penasaran ingin melihat langsung sosok yang selama ini hanya dilihatnya di televisi saja.
"Mau foto bareng dengan Irfan Bachdim," kata Adri.
Sayang, mimpi Adri untuk bertemu pemain idolanya masih tertunda. Pasalnya, hari ini baru 4 pemain yang hadir di Cilegon, Banten. Mereka adalah Ferry Rotinsulu, I Made Wirawan, Hariono, dan Muhammad Nasuha.
Selain di lokasi hotel, puluhan suporter juga sudah menunggu kehadiran timnas di Stadion Krakatau Steel (KS) yang akan digunakan pemain timnas berlatih. Namun, timnas baru mulai latihan besok, Jumat, 5 Agustus 2011.
Di babak ketiga PPD 2014 zona Asia, Indonesia berada di Grup E bersama Iran, Qatar, dan Bahrain. Timnas akan bertemu tuan rumah Iran, 2 September 2011. Rencananya, timnas akan menggunakan Stadion KS hingga 28 Agustus 2011.
"Stadion KS telah disewa oleh PSSI mulai tanggal 5 hingga 28 Agustus," kata Andi Ahmad, humas PT Krakatau Steel (KS) Andi Ahmad.
Laporan: Saputra | Banten
Rektor UNU Gorontalo Resmi Dilaporkan Polisi atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo, Amir Halid kini terus berlanjut dan belasan korbannya sudah melapor ke Polisi.
