Sriwijaya FC Keluhkan Pembatasan Gaji Pemain

Latihan Sriwijaya FC
Sumber :
  • Antara/Syaiful Arif

VIVAnews - Klub elite asal Palembang, Sriwijaya FC mengeluhkan kebijakan PSSI yang akan membatasi gaji maksimal pemain mulai kompetisi musim depan. Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Faisal Mursyid menilai kebijakan tersebut akan sulit diterapkan dalam dunia sepakbola profesional saat ini.

Sebelumnya, pada Workshop PSSI-AFC pekan lalu, ditetapkan adanya aturan baru mengenai kebijakan pembatasan gaji pemain lokal maksimal Rp500 juta pada kompetisi musim depan. Hal ini untuk menghindari terjadinya pembengkakan biaya terhadap sebuah klub dalam menjalani kompetisi.

Menurut Faisal, nominal gaji maksimal pemain lebih baik diserahkan pada mekanisme pasar dan tidak perlu dibatas-batasi. Apalagi, tidak ada negara lain yang menerapkan kebijakan seperti ini.

"Untuk di Asia saja misalnya, apakah ada aturan Salary Cap dalam sebuah kompetisi?" ujar Faisal di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis 11 Agustus 2011.

"Kebijakan ini bukan tidak mungkin untuk diterapkan. Tapi, perlu kiranya dimusyawarahkan apakah kebijakan ini dapat diterima oleh para stakeholder kompetisi seperti klub dan pemain atau tidak," ujarnya.

Faisal sendiri menilai Sriwijaya FC akan kesulitan mengikuti kebijakan ini. Karena klub juara ISL 2009 ini saat ini dihuni sejumlah pemain bintang yang memiliki gaji di atas batas yang ditetapkan PSSI.

"Saat ini kami memiliki 5-6 pemain senior berkelas, seperti M Ridwan, Ferry Rotinsulu, Firman Utina dan Arif Suyono. Kisaran gaji mereka di atas itu (Rp500 juta)," papar Faisal.

Keputusan Sriwijaya FC mengontrak sejumlah pemain bintang guna memenuhi tuntutan masyarakat Sumatera Selatan yang ingin Sriwijaya FC meraih prestasi. "Di satu sisi, sebagai klub, kami mendukung adanya Salary Cap untuk menghindari pembengkakan biaya," ujarnya.

"Tapi di sisi lain, klub juga pasti punya target. Seperti Sriwijaya FC yang dimiliki Provinsi Sumatera Selatan yang dituntut oleh masyarakat agar berprestasi," jelasnya.

Faisal menyayangkan jika PSSI tetap kukuh pada keputusannya membatasi gaji pemain. "Tampaknya (PSSI) tetap pada komitmennya agar kompetisi digelar dengan konsep yang ada (pembatasan gaji pemain)," sesal Faisal.

Biaya Ultah Cucu SYL Minta Di-reimburse Kementan, Pegawai Menolak Terancam Dimutasi
VIVA Otomotif: Motor listrik hasil konversi

Usai Sepi Peminat, Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi memberikan konversi motor listrik secara cuma-cuma atau gratis untuk masyarakat. Bagaimana cara ikut programnya?

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024