- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Timnas senior mulai menggelar latihan di Tehran, Iran sejak Selasa, 30 Agustus 2011. Sayang, latihan perdana Firman Utina dan kawan-kawan sempat diwarnai aksi protes pelatih kepala Wim Rijsbergen.
Pelatih asal Belanda itu berang karena panitia lokal memberikan lapangan yang tidak layak bagi timnya. Dalam rilis yang diterima VIVAnews, siang tadi dijelaskan lapangan bagi timnas senior tidak memiliki garis batas.
Selain itu, di dalam lapangan juga dikabarkan terdapat banyak kerikil. Mendapati kondisi ini, Wim berang dan langsung melayangkan protes kepada pihak pantia lokal.
Pengganti Alfred Riedl itu meminta agar timnya pindah ke lapangan sebelah, namun tidak dikabulkan. Lapangan- lapangan lainnya juga tidak bisa dipakai karena sudah lebih dulu disewa oleh pihak lain.
Adu mulut antara Wim dan pantia lokal pun sempat terjadi. Setelah sempat bertahan di lapangan yang digunakan oleh timnas Iran, pihak panitia pun akhirnya memberikan lapangan yang lebih baik bagi Indonesia.
Sementara itu, cuaca di Tehran dilaporkan sudah mulai dingin. Suhu di sana dikabarkan berkisar 15-16 derajat. Kondisi ini membuat manajamen timnas menyiapkan bekal sarung tangan bagi para pemain. Langkah ini untuk mengantisipasi anjloknya suhu saat laga digelar.
Timnas akan bertarung lawan timnas Iran, Jumat, 2 September 2011. Ini merupakan laga pembuka bagi kedua tim di babak III Pra Piala Dunia (PPD) 2014 zona Asia.
Sebelum menghadapi Iran, pasukan Wim Rijsbergen sempat menggelar uji coba di Yordania. Sayang duel ini akhirnya dimenangkan tuan rumah dengan skor 1-0.