- Marco Tampubolon/VIVAnews
VIVAnews - Meski baru berusia sebulan, kepemimpinan Djohar Arifin Husin di PSSI mulai digoyang. Hal ini diungkapkan Djohar dalam rilis yang dikirim melalui wakil sekjen PSSI, Tondo Widodo ke sejumlah media, Kamis, 1 September 2011.
"Tapi ketum (Djohar) membenarkan kalau memang ada yang berupaya melengserkan dirinya. Tapi ketum berharap agar mekanisme Kongres Luar Biasa (KLB) dapat dipahami dengan benar," tulis Tondo dalam rilisnya ke media.
Dalam rilis tersebut Djohar disebutkan membantah adanya upaya penggantian Sekjen PSSI, Tri Gustoro dan dirinya sebagai ketua umum PSSI. Menurut Djohar kabar ini telah mengganggu konsentrasi timnas saat ini berada di Iran.
"Tidak benar Sekretaris Jenderal Tri Gustoro diganti," kata Djohar dalam rilis yang ditulis Tondo.
"Perbedaan pendapat dalam organisasi adalah wajar dalam era demokratisasi saat ini, namun bukan kemudian yang berbeda pendapat itu terus harus diganti. Itu cara-cara masa lalu,” beber Djohar.
Djohar terpilih sebagai ketum PSSI lewat Kongres Luar Biasa yang digelar di Solo, 9 Juli lalu. Dalam pemilihan yang berlangsung dua putaran, Djohar berhasil menyingkirkan rival terberatnya, Agusman Effendi.
Selama kepengurusannya, Djohar telah mengeluarkan beberapa keputusan kontrovesial seperti, pemecatan pelatih timnas Alfred Ried, pengampunan Persema Malang dan Persibo Bojonegoro, dan perubahan format kompetisi.
Gaya kepemimpinan Djohar juga mulai membuat anggota komite eksekutif tidak nyaman. Salah seorang anggota exco, La Nyalla Mahmud Mattalitti beberapa waktu lalu mulai mempertanyakan sejumlah keputuan Djohar.
Jokowi Minta AHY Selesaikan 2.086 Hektar Lahan Bermasalah di IKN Tanpa Ada Korban
enteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap 2.086 hektar tanah di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih bermasalah. Lahan itu, kata dia, masih ditempati oleh masya
