- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Asisten pelatih tim nasional Indonesia senior, Liestiadi, menegaskan tidak akan ada perombakan tim untuk menghadapi Qatar pada laga ketiga Grup E Putaran III Pra Piala Dunia 2014 Zona Asia, 11 Oktober mendatang.
Meski sebelumnya pelatih Wim Rijsbergen menegaskan akan mencari pemain-pemain baru menyusul kekalahan dari Bahrain 2-0 pada laga kedua Grup E, Selasa 6 September 2011, namun Liestiadi menegaskan hal itu tidak akan dilakukan untuk menghadapi Qatar.
Liestiadi mengaku perombakan tim baru akan terjadi setelah kompetisi Liga Indonesia musim ini berjalan. Dengan demikian pelatih asal Belanda itu bisa memantau pemain anyar. Rencananya kompetisi Liga Indonesia musim ini akan bergulir 8 Oktober mendatang.
"Pemain yang akan dipantau Wim adalah saat kompetisi berjalan, jadi tidak ada pergantian pemain yang dilakukan saat melawan Qatar. Kami tetap menggunakan pemain yang ada saat ini," ujar Liestiadi saat dihubungi VIVAnews.com, Kamis 8 September 2011.
Liestiadi mengakui Wim tidak puas dengan pemain-pemain yang ada di skuad Timnas senior saat ini. "Karena pemain-pemain yang ada saat ini bukanlah pilihan pelatih Wim, tapi pelatih sebelumnya (Alfred Riedl)," kata Liestiadi.
Mengenai yang akan dibenahi, Liestiadi menegaskan pihaknya akan fokus membenahi lini depan dan tengah. "Tapi, pada intinya semua lini akan kami coba perbaiki," papar mantan asisten pelatih Arema Indonesia tersebut.
Meski kalah di dua laga awal Grup E, peluang Indonesia untuk lolos ke babak selanjutnya cukup terbuka dengan masih adanya empat laga tersisa. Selain itu Wim tetap bisa melakukan perombakan tim guna menghadapi Qatar, dengan mengambil pemain-pemain dari Timnas U-23.
Pasalnya, dari 46 nama pemain yang didaftarkan PSSI untuk berlaga di Pra Piala Dunia, sebagian besar juga berasal dari Timnas U-23. (adi)
Kwarnas Curigai Upaya Terselubung di Balik Penghapusan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka di Sekolah
Permendikbud No 12 Tahun 2024 yang menghapus Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib sekolah dicurigai merupakan upaya terselubung untuk melemahkan kepemimpinan Indonesia.
