Bepe Klarifikasi Pertemuan dengan Riedl

Eks bomber timnas Indonesia, Bambang Pamungkas
Sumber :
  • google

VIVAnews - Kapten tim nasional Indonesia mengklarifikasi pertemuan dengan mantan pelatih Alfred Riedl. Bepe perlu melakukan ini karena kabar yang berkembang selama ini sudah melenceng jauh.

Menurut Bepe, pertemuan itu sekadar bentuk salam perpisahan kepada Riedl. Karena setelah Riedl dipecat dari jabatannya, para pemain ingin melakukan perpisahan tapi tak kunjung terlaksana.

"Pada 14 Juli di Hotel Kartika Chandra dengan Ketua Umum PSSI yang didampingi Wakil Ketua Umum beserta beberapa anggota EXCO baru PSSI menemui para pemain timnas. Pada kesempatan terpisah setelah pertemuan itu, secara pribadi saya menyampaikan kepada Ketum dan Waketum PSSI jika saya dan beberapa pemain berencana menemui Alfred Riedl untuk sekedar menyampaikan salam perpisahan dan rasa terima kasih," kata Bepe di situs pribadinya.

"Saat itu, Ketum dan Waketum mengijinkan dan mendukung hal tersebut, menurut mereka hal tersebut baik untuk menjaga silaturahmi," lanjut Bepe.

Artinya, para pemain Timnas sebenarnya sudah meminta izin kepada PSSI untuk bertemu dengan Riedl. Tapi, pertemuan itu baru terlaksana pada Rabu, 7 September 2011. Kebetulan, pertemuan itu terjadi sehari setelah kekalahan Timnas 0-2 dari Bahrain sehingga banyak menimbulkan spekulasi.

Bepe mengaku mendapatkan missed call dari Riedl pada Senin malam, 5 September 2011. Ia baru menghubungi Riedl pada 6 September sekitar pukul 23:15 WIB (setelah pertandingan) melalui telefon. Saat itu di kamar Bepe juga terdapat Firman Utina, Markus Horison serta Uci (pembantu umum).

"Ketika itu Alfred menyampaikan rasa empati serta turut prihatin atas kekalahan Indonesia pada pertandingan yang baru saja usai. Alfred sendiri hanya melihat pertandingan tersebut melalui layar kaca televisi," lanjut Bepe yang menulis klarifikasi di situsnya ini pada 9 September di Hotel Concorde, Singapura seusai menjenguk manajer Persija Jakarta, Harianto Bajoeri yang tengah sakit dan dirawat di Singapura.

Pada 7 September sore, Bepe bersama dua rekannya di Timnas: Firman dan Markus akhirnya minum teh bersama Riedl dan Wolfgang Pikal di Plaza Senayan. Riedl meminta Bepe memilih tempatnya dan disepakati di restoran favoritnya Roemah Rempah.

"Dalam perbincangan tersebut tidak ada sedikitpun ucapan Alfred yang terkesan memprovokasi kami untuk melawan Wim Rijsbergen, seperti asumsi yang berkembang di masyarakat luas. Kabar 7 pemain nasional yang menyatakan tidak ingin bermain di bawah asuhan Wim Rijsbergen, sejatinya sudah terjadi sejak malam setelah pertandingan 6 September. Sedang kami sendiri baru bertemu dengan Alfred dan Wolfgang pada 7 September, sore hari," jelas Bepe.

Menurut Bepe, pertemuan dengan Wolfgang dan Alfred lebih kepada ucapan perpisahan dalam kapasitas sebagai sahabat, tidak lebih dan tidak kurang. Karena acara yang bersifat santai, maka dilakukan di Plaza Senayan yang notabene sangat ramai dan terbuka. Itu artinya acara minum sore ini tidak dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau dirahasiakan.

"Jika acara tadi bertujuan negatif dan dirahasiakan, mengapa kami tidak bertemu di apartement Alfred saja atau sebuah hotel misalnya, yang tidak memancing perhatian khalayak ramai. Sekali lagi, karena acara ini tidak mengandung tendensi apapun, maka kami membuatnya di sebuah restoran yang berada di pusat perbelanjaan yang sangat terkenal di ibukota negara ini," ujar Bepe.

Kemnaker Mendukung Penataan NLE dengan Diimbangi Peningkatan Pelindungan Kerja TKBM di Pelabuhan

Pertemuan itu berlangsung hangat. Mereka pun banyak berdiskusi tentang hal-hal yang terjadi akhir-akhir ini dalam dunia sepakbola, tidak luput mengenai pertandingan antara Indonesia melawan Bahrain.

"Jadi jika ada berita yang beredar bahwasanya pertemuan saya dengan Alfred Riedl lah yang menyebabkan 7 pemain tidak bersedia dipanggil timnas jika Wim Rijsbergen masih menangani timnas, jelas sebuah kesalahan besar. Sekedar untuk diketahui, jika 7 pemain yang menyatakan tidak bersedia bermain di bawah Wim tersebut menyampaikannya kepada manajemen timnas sesaat setelah pertandingan selesai, atau pada kisaran pukul 24:00 WIB tanggal 6 September."

"Sedang saya sendiri baru mengetahui berita tersebut dari manajer tim nasional Ferry Kodrat, saat beliau memanggil saya ke kamarnya pada pukul 02:00 pagi hari tanggal 7 September. Jadi logikanya bagaimana mungkin pertemuan sore itu tanggal 7 September dapat mempengaruhi keputusan yang sudah dibuat tadi malam tanggal 6 September. Sangat tidak mungkin bukan," tutur Bepe.

Musim Mudik Lebaran 2024, TPI Imigrasi Soetta Catat Pergerakan Penumpang Naik 10 Persen
Vespa World Days 2024 di Pontedera, Italia

Vespa World Days 2024 Pecahkan Rekor di Pontedera

Vespa World Days 2024 telah sukses besar di Pontedera, Italia, menandai 140 tahun Piaggio Group dan 78 tahun Vespa diproduksi di kota tersebut.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024