- Marco Tampubolon/VIVAnews
VIVAnews - Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin menilai format kompetisi dua wilayah tidak akan berlangsung lama. Kalapun jadi diterapkan, format yang sudah ketinggalan zaman ini hanya berlaku untuk musim ini.
Komite Eksekutif PSSI akan menggelar rapat Jumat, 16 September 2011 untuk menetapkan format kompetisi. Dalam rapat ini, anggota exco akan memutuskan apakah Liga Indonesia akan digelar satu wilayah atau dua wilayah.
Djohar saat ditemui wartawan di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis, 15 September 2011 mengaku belum tahu apakah liga kasta tertinggi ini akan digelar dua wilayah atau tetap satu wilayah seperti musim lalu.
Meski demikian, Djohar menegaskan bila kompetisi dua wilayah tidak akan digunakan untuk jangka panjang. Format yang sudah dihapus sejak seperti ini menurutnya hanya layak diterapkan untuk musim 2011/2012 saja.
"Kalau pun terjadi dua wilayah, itu hanya untuk satu kali (musim ini saja). Tahun depan harus satu wilayah,” ujar Djohar kepada wartawan, Kamis 15 September 2011.
Menurut Djohar, pembagian wilayah pada Ligina musim ini tergantung jumlah peserta yang lolos verifikasi. Bila hanya cukup untuk satu wilayah, PSSI tidak akan memaksakan untuk menggelar kompetisi dua wilayah.
"Kalau jumlahnya mencukupi satu wilayah, ya satu wilayah saja. Kan terpulang lagi nanti siapa yang lolos (verifikasi). Adalah hak semua klub untuk ikut kompetisi,” kata mantan staf ahli Menpora itu.
"Sebenarnya sponsor juga ingin satu wilayah. Tapi, terpulang nanti, karena klub-klub punya hak untuk ikut kompetisi, itu nanti AFC yang memverifikasi,” bebernya.
Terkait nama kompetisi, Djohar juga belum memastikannya. Menurutnya, nama liga akan disesuaikan dengan sponsor yang akan terpilih nantinya.
“Liga Prima itu nama PT nya. Nama kompetisinya belum. Tapi, PT Liga Prima-nya diambil dari (kepanjangan) Program Indonesia Emas. Jadi, ini satu jalan dengan program pemerintah itu,” pungkas Djohar. (irb)
Soal Nafkah Batin, Teuku Ryan: Saya Menggauli Istri Saya dengan Sebaik-baiknya
Di balik pemenuhan kewajiban tersebut, Teuku Ryan mengungkapkan bahwa dia merasa tertekan dan tidak bahagia dalam melakukannya.
