Persitara Dipanggil Badan Liga Indonesia

VIVAnews-Pelatih baru yang diajukan oleh Persitara, Pikal Wofgang ternyata tidak lolos verifikasi Badan Liga Indonesia (BLI). Akibatnya, tim berjuluk Laskar si Pitung itu terancam kehilangan hak untuk tampil di Liga Super Indonesia (LSI) musim depan.

Menurut Direktur Bidang Kompetisi BLI, Joko Driyono, lisensi kepelatihan Wofgang ternyata masih B. Padalah, untuk mendampingi tim yang berlaga di LSI 2008/2009 seorang pelatih harus berlisensi A.

”Setelah kami telusuri Wolfgang tidak lolos. Dia hanya memiliki lisensi kepelatihan B UEFA,’’kata Joko saat ditemui wartawan di Sekretariat PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa, 27 Januari 2009.
 
Akibat kejadian ini, Persitara rencananya akan dipanggil untuk menghadap BLI. Tujuannya untuk membahas mengenai kemampuan Persitara untuk dalam syarat pelatih yang akan mendampingi timnya.

Joko sendiri belum bisa memastikan apakah Persitara akan mendapat sanksi akibat keteledoran ini. "Kami belum sampai ke arah itu (penjatuhan sanksi), untuk sementara ini kami hanya akan segera memanggil Persitara untuk membicarakan hal ini. Apakah mereka serius atau tidak dengan masalah ini,’’tegasnya.

Dihubungi terpisah, Manajer Persitara Hary Ruswanto mengaku belum mengetahui informasi terakhir mengenai status Wolfgang. Dia mengaku masih menunggu surat resmi penolakan dari BLI atas pelatih asal Austria itu. Setelah itu, Hary akan berkoordinasi dengan Ketua Umum Persitara, Efendi Anas. 

"Kami ingin legalitas penolakan Wolfgang bisa dikirim secepat mungkin. Dengan demikian, kami bisa secepatnya berkoordinasi dengan ketua umum," katanya.

Disinggung mengenai usaha Persitara dalam mencari pelatih berlisensi A, Gendhar-sapaan akrab Hary Ruwanto-menegaskan, bahwa pihaknya dipastikan akan tetap tunduk pada aturan dan regulasi BLI.” Kami harus berhati-hati dalam menentukan posisi pelatih, krena itu semua berkaitan dengan anggaran dan kami juga tidak mau blunder,’’kata Hary.

Selain terbentur dengan masalah finansial, Persitara juga enggan mendapatkan pelatih yang tidak bisa berkordinasi dengan pelatih lama Dadang Iskandar dan Dody Sahetapy serta jajaran manajemen di sisa Putaran kedua mendatang."Dalam waktu dekat ini kami juga akan segera menyodorkan nama pelatih lagi, tapi nanti saja kami beritahukan,’’tandasnya.

Semangat Kartini, Kesetaraan dan Pemberdayaan Perempuan Terus Didorong
Tunggal putri Indonesia, Ester Nurumi

Apresiasi kepada Tim Thomas Cup dan Uber Cup Indonesia yang Pantang Menyerah

Tim Thomas Cup dan Uber Cup Indonesia menunjukkan semangat pantang menyerah saat tampil di pertandingan final menghadapi tuan rumah China, Minggu 5 Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024