KN Tak Pernah Ampuni Persibo dan Persema

Calon Ketua Umum PSSI
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Mantan anggota Komite Normalisasi, Satim Sofyan menilai pemutihan yang diberikan PSSI kepada Persema Malang dan Persibo Bojonegoro tidak tepat. Pasalnya, pengampunan tersebut tidak melalui Kongres PSSI.

PSSI era kepemimpinan Djohar Arifin Husin telah memutihkan sanksi yang diberikan kepada Persibo dan Persema. Kedua tim ini bahkan diproyeksikan untuk tampil pada Liga Super level teratas musim kompetisi 2011-2012.

Pengampunan dilakukan melalui rapat komite eksekutif PSSI. Saat itu Djohar beralasan langkah tersebut telah sesuai dengan instruksi Komite Normalisasi usai rapat dengan anggota PSSI di Hotel Sultan, Jakarta, April lalu.

Namun hal ini dibantah oleh Satim. "Yang saya tahu, saat pertemuan KN dengan 101 pemilik suara PSSI yang kemudian berubah jadi kongres, dua klub itu belum diputuskan oleh KN," kata Satim kepada VIVAnews, Jumat 30 September 2011.

Piala Proklamasi Tak Jelas, Arema Enggan Ambil Pusing

"Waktu itu, Agum (ketua KN) lalu menyerahkan soal dua klub itu kepada Komite Eksekutif PSSI yang akan terbentuk. Persema dan Persibo itu dihukum pada Kongres PSSI Bali, seharusnya pemutihannya juga lewat kongres yang diatur Komite Eksekutif PSSI baru," beber manajer Persita Tangerang itu.

Hal senada juga pernah dilontarkan oleh Anggota Exco PSSI, Toni Apriliani. Menurutnya, dalam rapat tersebut KN hanya merekomendasikan persoalan kedua klub tersebut kepada komite eksekutif yang akan dibentuk kemudian.

"Namun untuk menghapus sanksinya tetap harus lewat kongres karena sanksi kedua klub itu juga diambil pada Kongres di Bali," kata Toni beberapa waktu lalu.

Persema dan Persibo dijatuhi sanksi karena memilih berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI) yang sempat dianggal ilegal oleh PSSI. Kedua tim ini dicabut keanggotaannya pada Kongres di Bali, Januari 2011.

Selain Persibo dan Persema, PSSI era kepemimpinan Nurdin Halid juga sempat menjatuhkan sanksi serupa kepada PSM Makassar. Juku Eja dipecat dari keanggotaan PSSI karena mengikuti langkah Persibo dan Persema tampil di LPI.

Namun KN telah menganulir keputusan tersebut. KN yang dibentuk FIFA untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI beralasan, kalau keputusan PSM tidak dijatuhkan pada Kongres Bali melainkan hanya lewar rapat exco PSSI saja.

Hal inilah yang kemudian membuat PSM punya hak suara pada KLB yang digelar di Solo, 9 Juli lalu. Sedangkan Persema dan Persibo tidak mendapat hak suara dalam pemilihan ketua, wakil ketua, dan anggota komite exco PSSI tersebut.

"Seharusnya dua klub tersebut dicabut sanksinya lewat kongres. Saya tidak tahu bagaimana prosesnya bisa sampai seperti saat ini," kata Satim.

"Hal-hal seperti ini yang bisa memancing polemik. Saya berharap persoalan di PSSI ini bisa cepat selesai. Sudah capek mendengar masalah-masalah di PSSI." (irb)

Pemain PS Polri

Tim 'Gemuk' PS Polri Diresmikan

Tidak wajar, karena hanya untuk bertanding di turnamen singkat.

img_title
VIVA.co.id
16 Maret 2016