- VIVAnews/Zika Zakiya
VIVAnews - CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono kembali menegaskan kalau pihaknya tidak pernah keluar dari PSSI. Menurut Joko, rencana menggelar Liga Super Indonesia (ISL) pada Desember mendatang juga harus mendapat persetujuan dari PSSI.
Pernyataan ini disampaikan Joko kepada wartawan di kantor PT Liga Indonesia, Kuningan, Jakarta, Senin, 31 Oktober 2011. Menurut Joko, induk sepak bola dunia (FIFA) juga tidak pernah menganggap PT Liga Indonesia lepas dari PSSI.
"Sejak sebelumnya, saya selalu mengatakan kompetisi secara resmi adalah yang di bawah PSSI. Jadi kami tidak pernah punya niat keluar dari PSSI," kata Joko. "FIFA juga menganggap kami bukan keluar PSSI. Kami diminta melakukan mediasi, arbitrase atau kongres."
Joko mengatakan ingin memantau sejauh mana komunikasi yang telah dilakukan oleh PSSI dengan AFC maupun FIFA. Selanjutnya PT Liga Indonesia akan menunggu surat resmi dari kedua lembaga tersebut.
"Kami menyelenggarakan kompetisi atas inisiatif teman-teman yang ingin kompetisi berada di bawah pengelolaan PT Liga. Tidak pernah ada keluar pernyataan kami keluar dari PSSI," kata Joko.
Beberapa klub menolak bertanding di kompetisi bentukan PSSI, Indonesia Premier League (IPL). Kompetisi ini berada di bawah pengelolaan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS) yang dibentuk PSSI untuk menggantikan peran PT Liga.
Klub-klub peserta ISL tersebut sepakat untuk kembali bernaung di bawah PT Liga Indonesia. Pada Rapat Umum Pemegang Saham yang digelar baru-baru ini, disepakati 99 persen saham PT Liga Indonesia merupakan hak klub peserta ISL.
Sebelum menggulirkan ISL, PT Liga mepersiapkan penyelenggaraan turnamen pra musim, Inter Island Cup (IIC) 2011. Turnamen ini rencananya akan diikuti oleh 18 tim ISL yang akan dibagi ke dalam enam grup.
"Kami ingin fokus di IIC 2011 terlebih dahulu dalam seminggu ke depan. Untuk MoU dengan antv terkait hak siar ISL, kami masih dalam posisi menunggu waktu yang tepat. Ini terkait juga dengan main sponsor dan lainnya," kata Joko.
Tim 'Gemuk' PS Polri Diresmikan
Tidak wajar, karena hanya untuk bertanding di turnamen singkat.
