- Goal
VIVAnews - Skuad Beruang Madu --julukan Persiba Balikpapan-- mendapat pelajaran berharga dalam lanjutan uji coba di Yogyakarta, Selasa 22 November 2011. Tim besutan Haryadi itu mendapatkan perlawanan sengit dari PSS Sleman. Hasilnya, Aldo Barreto cs dipaksa menelan pil pahit lantaran dibungkam 0-2.
Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jogjakarta, menjadi saksi kekalahan pasukan Beruang Madu. Bermain di bawah tekanan sekitar 5.000 pendukung tuan rumah, Aldo Barreto cs tak bisa mengontrol emosi. Dua gol yang berhasil diciptakan oleh Sleman berasal dari titik putih penalti dan tendangan bebas di area dekat gawang.
Pelatih Haryadi menurunkan racikan tim intinya di babak pertama. Aldo Barreto berduet dengan Kenji Adacihara di lini depan. Duet itu ditopang oleh Shohei Matsunaga sebagai striker kedua. Ahmad Sembiring Usman dan Asri Akbar menjadi penyuplai bola di tengah. Lalu di sayap ada duo gelandang Saeful Lewenusa dan Dwi Joko. Untuk lini belakang ada trio bek tengah Iqbal Samad, Tomislav Labudovic dan Rachmat Latif.
Gol pertama berawal dari blunder Tomislav Labudovic yang salah koordinasi dengan penjaga Yanuar. Tomislav berusaha berlari menghadang bola dan membuat pelanggaran di kotak penalti. Gol kedua terjadi di menit 35, saat Rachmat menjatuhkan pemain depan Sleman di dekat kotak 16 besar. Tendangan bebas itu berbuah petaka.
“Semua ini terjadi diluar harapan kami. Saya juga bingung pemain terlihat tampil begitu emosi, sehingga banyak kesalahan-kesalahan yang seharusnya tak terjadi,” kata Haryadi.
Di babak kedua, Haryadi menguji kemampuan pemain asing yang akan melengkapi kuota asingnya yakni Richard Ceceres. Masuknya Ceceres membuat aliran bola Persiba lebih terarah. Meski tampil lebih tenang, namun tetap saja belum mampu menembus disiplinnya benteng pertahanan Sleman. Sampai peluit panjang berbunyi, skor 0-2 untuk Sleman tak berubah.
“Masuknya beberapa pemain termasuk Richard Ceceres, membuat kami tampil bagus dan mendominasi laga. Tapi disiplin dan motivasi lawan yang berlipat membuat tim kesulitan mencetak gol,” ujar pria yang pernah melatih Diklat Salatiga itu.
Laporan: Ikram | Kalimantan
