PSSI Ancam Pemain Kompetisi ISL

Djohar Arifin Husin
Sumber :
  • penulis165.esq-news.com

VIVAnews - Dualisme kompetisi yang pernah terjadi musim lalu kini terjadi lagi musim ini. Dampaknya, pemain dan pelatih yang ikut dalam kompetisi tidak sah akan terkena sanksi oleh PSSI.

Ancaman sanksi itu langsung diutarakan oleh Ketua PSSI, Djohar Arifin. Salah satu sanksi bagi pemain adalah tidak bisa memperkuat timnas Indonesia.

"Dengan adanya dua kompetisi berbeda tentu yang akan menjadi korban adalah para pelatih dan pemain. Karena jika mereka ikut kompetisi yang tidak sah, maka peluang masuk timnas jadi pertimbangan besar. Jadi yang rugi adalah pemain dan pelatih," kata Djohar.

Menurut dia, PSSI hanya mengakui Indonesian Premier League (IPL) sebagai kompetisi resmi Indonesia. Sedangkan kompetisi selain IPL, tambah dia, adalah liar dan tidak sah.

"Kompetisi yang sah adalah kompetisi yang di pimpin oleh Ketua Umum PSSI (Djohar Arifin). Di luar itu, tidak sah dan liar. Dan akan kami laporkan kepada AFC," tegas Djohar.

Munculnya dualisme kompetisi di Indonesia berasal dari ketidakpuasan beberapa klub atas keputusan PSSI di bawah kepengurusan Djohar Arifin. Perpecahan ini disebabkan kebijakan PSSI yang tetap memaksakan kompetisi kasta tertinggi ini diikuti 24 klub.

Akhirnya, banyak klub yang membangkang keputusan PSSI itu. Sebagian dari 24 klub itu, langsung memilih bergabung dengan Indonesia Super League (ISL) di bawah PT Liga Indonesia, PT yang selama ini mengelola kompetisi di Indonesia.

Selain itu, ada juga yang protes tentang pembagian saham. Awalnya, PSSI di bawah Djohar memutuskan menguasai saham mayoritas penyelenggaran kompetisi. Porsinya, PSSI mendapat jatah sebesar 70 persen sedangkan klub hanya kebagian 30 persen.

Keputusan ini langsung mendapat protes dari beberapa klub. Klub-klub tersebut menilai PSSI telah menyalahi hasil Kongres PSSI di Bali Januari lalu di mana klub dinyatakan memiliki 99 persen saham dan PSSI hanya kebagian 1 persen.

Namun seiring bergulirnya waktu, Djohar mulai melunak. Djohar menegaskan, kebijakan kepemilikan saham akan lebih memprioritaskan posisi klub peserta sebagai pemiliknya. Pihaknya pun akan meniru dan menerapkan konsep penyelenggaraan kompetisi berupa revenue sharing atau pembagian keuntungan profit berdasarkan prestasi klub.

Sistem revenue sharing ini diharapkan lebih mendongkrak motivasi klub untuk mencapai prestasi terbaik. Sebab pembagian keuntungan akan dilakukan berdasarkan peringkat akhir klub di klasemen akhir IPL.

Meski sudah mulai melunak, namun masih banyak klub yang ngotot tetap ikut kompetisi ISL. Sejauh ini ada 18 klub yang ikut kompetisi ISL musim 2011/2012. Sedangkan klub yang ikut kompetisi IPL di bawah PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) berjumlah 11 klub. (eh)

Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia
Andik Vermansah saat berseragam Selangor FA

Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua

Seleksi Timnas tahap kedua bakal digelar pekan depan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016