Ini Alasan Todung Bentuk Majelis Etik PSSI

Todung Mulya Lubis
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf

VIVAnews - Ketua Komite Etik PSSI, Todung Mulya Lubis menjelaskan alasan pembentukan Majelis Etik yang dianggap telah menyalahi aturan. Menurutnya, pembentukan badan ini bertujuan untuk mengefisienkan kerja anggota-anggotanya.

Empat anggota Exco PSSI, La Nyalla M Mattallitti, Robertho Rouw, Erwin Dwi Budiawan dan Toni Apriliani sebelumnya memang mempertanyakan pembentukan Majelis Etik PSSI. Menurut mereka, badan baru ini dibentuk tanpa melalui mekanisme yang benar.

La Nyalla, Robertho, Erwin, dan Toni juga menolak memenuhi panggilan Majelis Etik PSSI. Padahal keempatnya dijadwalkan hadir pada hari ini, Selasa, 6 Desember 2011 pukul 15.00 WIB.

"Kita tunggu saja datang atau enggak. Kalau tidak datang, artinya dia tidak menggunakan haknya," kata Todung. 

"Soal sanksi, nanti akan kita musyawarahkan. Yang penting kita akan melakukan proses pemeriksaan secara lebih lengkap dan nanti kita lihat apa hasilnya," sambung Todung.

Terkait Majelis Etik, Todung mengaku pembentukannya hanyalah untuk mengefisienkan kerja anggota Komite Etik PSSI yang bejumlah 20 orang. Sebab menurut Todung, tidak mungkin seluruh anggotanya bisa melakukan pemeriksaan sekaligus.

"Majelis Etik kami yang menentukan dong, kan saya sudah jadi Komite Etik. kami membutuhkan Majelis Etik. Kan tidak mungkin dikuasai oleh 20 orang," kata Todung.

Todung menambahkan, tugas utama Majelis Etik adalah untuk memeriksa dugaan pelanggaan kode etik. Melakukan pemeriksaan laporan yang masuk terkait dugaan pelanggaan kode etik.

"Anggota Majelis Etik semuanya berasal dari Komite Etik. Kan kita enggak mungkin memeriksa dengan 20 orang. Ini kita bikin tujuh orang di Majelis Etik," kata Todung.

"Ada saya, Komarudin Hidayat, Anis Baswedan, Saut Sirait, Yohanes Auri, dan ada yang lain juga. Majelis Etik dibentuk untuk kepentingan efisiensi. Tidak mungkin 20 orang."

Sementara itu, La Nyalla cs dipanggil karena diduga melakukan pelanggaran kode etik keorganisasian PSSI dengan mengirimkan surat ke AFC tanpa sepengetahuan PSSI mengenai penyelenggaraan kompetisi IPL yang melanggar Kongres Bali.

Tak hanya itu, mereka juga dituding melanggar etika lantaran diduga menyelenggarakan pertemuan dengan beberapa Pengurus Provinsi (Pengprov) di Surabaya sebagai upaya merongrong kekuasaan pengurus PSSI.

Piala Proklamasi Tak Jelas, Arema Enggan Ambil Pusing
Pemain PS Polri

Tim 'Gemuk' PS Polri Diresmikan

Tidak wajar, karena hanya untuk bertanding di turnamen singkat.

img_title
VIVA.co.id
16 Maret 2016